Sebuah kenyataan tiap peristiwa yang kita lalui kan terukir dan menjadi pelajaran berharga menuju proses yang Terbaik.
Senin, 11 Januari 2016
Detakmu
Tiba-tiba aku terdampar ditepian waktu.
Berdetak hidup dengan menyebutkan sebuah nama, seperti meledekku saja.
Mengingatkan aku bahwa dia telah melebur, pada salah satu detikmu.
Mengingatkan aku akan sela yang membuatku kembali berjarak.
Menghantamku saat aku mencoba untuk membuatmu berjalan mundur.
Harusnya kupatahkan kedua jarummu saja!
Agar aku tak ingat akan berapa lama penantian yang harus kuulang
Agar aku tenang duduk menunggu diantara deretan angka tanpa makna,
Untuk menjemputnya…
menjemput harapan yang lama bersemayam dilubuk hati dan selalu ditepis olehmu disebuah kenyataan..
Jika udara adalah media,
aku ingin mengukir nafasku disana.
Meluapkan apapun yang aku rasa, membingkisnya dalam bentuk nama
Saat ia menghirupnya, aku harap ia akan tahu bahwa ada sebuah nyawa yang bersarang disana.
Menunggu untuk di tiupkan kembali dalam wujud nyata. Secepatnya.”
Terlalu dini untuk sakit hati.
Ada cerita yang belum siap patah lagi.
Ada malam yang terus menolak sepi
Terlalu dini untuk tersesat lagi.
Ada langkah yang lelah mencari
Ada nafas yang terengah dan menggema di sanubari
Terlalu dini untuk kehilangan .
Ada damba yang tak ingin lepas
Ada rindu…ridu yang menghujam sebuah rasa.
mendamba sebuah pertemuan yang indah dalam ikatan suci
meraih asa karena ilahi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar