Sabtu, 21 November 2015

Anak-anak

Bertahun-tahun bergelut dengan anak kecil membuatku semakin menyukai anak-anak.Mereka Polos dan menyenangkan..walaupun kenakalan dan aktifitas mereka yang kadang membuat ku tak tahan ingin memarahi mereka, itu tidaklah lebih banyak dari pada senyum ketulusan yang mereka ukir dihati dan wajahku. Dan semakin ku ingin mempelajari mereka dan bermain dengan mereka...membuatku semakin mencintai mereka. Jika kudikatan orang yang tak sabar..tapi bersama mereka ku menjadi nyaman dan tak pernah ada kata tak sabar...kubisa menjadi diriku sendiri di depan mereka tanpa beban...dan kusayang mereka.

entahlah..hanya mereka yang membuatku enjoyed dengan semua yang kuhadapi. walaupun terkadang aku jutek dengan mereka karena ketegasanku dalam mendidik mereka. Mereka sudah harus tau mana yang salah dan benar tanpa meninggalkan masa kanak-kanak mereka.
Aku sering sekali memberi sanksi kepada murid didikku dengan kata istighfar ketika mereka mengatakan atau berbuat sesuatu yang tidak baik. Seperti berkata kasar, bermusuhan sesaat dengan teman mereka,berantem yang mendzolimi tubuh teman lainnya, membantah perintah, iseng dengan teman..dan masiiiih banyak lagi ulah mereka yang membuatku agak sedikit naik darah. Pernah suatu hari salah seorang anak meminjam rautan pada temannya, sebut saja fulan..namun temannya tak memberinya. Fulan langsung marah dan mencubit temannya itu hingga menangis. Anak -anak yang sedang sibuk dengan kegiatannya masing-masing tiba-tiba terfokus dengan suara tangisan salah satu teman mereka itu. sontak aku langsung memanggil namanya dan menanyakan kenapa temannya bisa sampai menangis seperti itu.
A(Aku) : "Fulana...kenapa nangis?"
B(Fulana):" dicubit sama fulan bu..." (sambil tersedu-sedu berderai air mata..*lebay :P)
A(Aku) : "Fulaaaan...! fulana di apain sampai nagis?"
c(Fulan):"itu buu, aku masa mau pinjem rautan ga boleh..aku kan cuma pinjem rautan duanx..masa ga boleh..masa ga dikasih..yawda aku cubit aja" A(Aku) : "Ayo ..minta maaf sama Fulana!"
langsung fulan mengulurkan tangannya meminta maaf pada fulana dengan muka cemberut dan masih kesal.. A(aku) : "kalau mau pinjam rautan harus yang baik dong fulan..kalau ga dikasih kita ga boleh marah dan marah-marah sama teman..kan ada teman yang lain yang punya rautan..ayo sekarang 22nya istighfar dan senyum ..liat matanya, ga boleh marah-marahan!" sambil kuledek dengan sebuah candaan yang membuat sekelas tertawa tulus.
beberapa menit kemudianpun suasana kembali normal..dan merekapun berteman dan bermain bersama kembali.

kau tau...sesungguhnya itu adalah pelatihan untukku sendiri agar aku senantiasa beristighfar ketika sesuatu membuat hatiku emosi atau terusik, bahkan perkataan maupun tingkahku yang kurang baik.
kau tau kan istighfar adalah bagian dari cara pendidikan kita pada anak..tidak hanya pada anak, tapi kita yang mungkin sudah bisa dibilang dewasa. Anak-anak itu cermin kepribadian kita...bagaimana pola dan tingkah laku yang membekas dan teraplikasi dalam keseharian itulah cerminan kita saat disekolah. Mengajar itu buatku seperti berpetualang dialam bawah sadar yang kita tau betul itu sesuatu yang kita sadari efeknya. So..Guru buatku bukanlah profesi atau pekerjaan . Dan agak sedikit tidak sependapat dengan "Profesi Guru" digolongkan dalam pekerjaan. Karena itu bukanlah pekerjaan..melainkan proses kita melajar dan mengajarkan apa yang didapat oleh ajaran hidup kita sendiri. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar