Sebuah kenyataan tiap peristiwa yang kita lalui kan terukir dan menjadi pelajaran berharga menuju proses yang Terbaik.
Jumat, 06 Desember 2013
PERBEDAAN PENDAPAT DALAM ISLAM
(Makalah Dewan Syariah DPP WI, di Diskusi ICMI Sulsel, 30 September 2007)
Dalam tradisi ulama Islam, perbedaan pendapat bukanlah hal yang baru, apalagi dapat dianggap tabu. Tidak terhitung jumlahnya kitab-kitab yang ditulis ulama Islam yang disusun khusus untuk merangkum, mengkaji, membandingkan, kemudian mendiskusikan berbagai pandangan yang berbeda-beda dengan argumentasinya masing-masing.
Untuk bidang hukum Islam, misalnya. Kita bisa melihat kitab Al Mughni karya Imam Ibnu Qudamah. Pada terbitannya yang terakhir, kitab ini dicetak 15 jilid. Kitab ini dapat dianggap sebagai ensiklopedi berbagai pandangan dalam bidang hukum Islam dalam berbagai mazhabnya. Karena Ibnu Qudamah tidak membatasi diri pada empat mazhab yang populer saja. Tapi ia juga merekam pendapat-pendapat ulama lain yang hidup sejak masa sahabat, tabi’in dan tabi’ tabi’in.
[1]Contoh ini berlaku pada semua disiplin ilmu Islam yang ada. Tidak terbatas pada ilmu hukum saja, seperti yang umumnya kita kenal, tapi juga pada tafsir, ulumul qur’an, syarh hadits, ulumul hadits, tauhid, usul fiqh, qawa’id fiqhiyah, maqashidus syariah, dan lain-lain.
Penguasaan terhadap perbedaan pendapat ini bahkan menjadi syarat seseorang dapat disebut sebagai mujtahid atau ahli dalam ilmu agama.
[2]Orang yang tidak memiliki wawasan tentang pandangan-pandangan ulama yang beragam beserta dalilnya masing-masing, dengan begitu, belum dapat disebut ulama yang mumpuni di bidangnya.
Sikap Toleran terhadap Perbedaan Pendapat
Yang menarik, dalam mengemukakan berbagai pendapatnya, ulama-ulama Islam, terutama yang diakui secara luas keilmuannya, mampu menunjukkan kedewasaan sikap, toleransi, dan objektivitas yang tinggi. Mereka tetap mendudukkan pendapat mereka di bawah Al Qur’an dan Hadits, tidak memaksakan pendapat, dan selalu siap menerima kebenaran dari siapa pun datangnya. Dapat dikatakan, mereka telah menganut prinsip relativitas pengetahuan manusia. Sebab, kebenaran mutlak hanya milik Allah subhanahu wata’ala. Mereka tidak pernah memposisikan pendapat mereka sebagai yang paling absah sehingga wajib untuk diikuti.
“Pendapatku benar, tapi memiliki kemungkinan untuk salah. Sedangkan pendapat orang lain salah, tapi memiliki kemungkinan untuk benar.” Demikian ungkapan yang sangat populer dari Imam Syafi’i.
Dalam kerangka yang sama, Imam Ahmad bin Hambal pernah berfatwa agar imam hendaknya membaca basmalah dengan suara dikeraskan bila memimpin shalat di Madinah. Fatwa ini bertentangan dengan mazhab Ahmad bin Hambal sendiri yang menyatakan bahwa yang dianjurkan bagi orang yang shalat adalah mengecilkan bacaan basmalahnya. Tapi fatwa tersebut dikeluarkan Ahmad demi menghormati paham ulama-ulama di Madinah, waktu itu, yang memandang sebaliknya. Sebab, menurut ulama-ulama Medinah itu, orang yang shalat, lebih utama bila ia mengeraskan bacaan basmalahnya.
[3]Khilafiyah dalam Masalah Furu’iyah
Penting untuk segera digarisbawahi bahwa perbedaan pendapat sebagaimana dipaparkan di atas adalah perbedaan pendapat dalam masalah-masalah furu’iyah belaka. Atau dalam istilah Umar Sulaiman al Asyqar, dirinci sebagai al khilaf al maqbul dan al khilaf as sa’igh al maqbul.
[4]Contoh-contoh untuk al khilaf al maqbul adalah perbedaan ulama mengenai bentuk manasik yang lebih utama, antara qiran, ifrad dan tamattu’; mengeraskan bacaan basmalah di dalam shalat jahriyah, jumlah takbir yang dianjurkan dalam shalat ‘ied, dan redaksi doa istiftah yang lebih afdhal. Perbedaan ulama dalam masalah-masalah tersebut tidak lebih dari perbedaan yang sifatnya variatif belaka. Sehingga kita dapat memilih yang lebih sesuai dengan keadaan dan kondisi kita masing-masing. Mengamalkan salah satu pendapat dari berbagai pendapat yang ada sama sekali tidak mengurangi nilai sahnya ibadah. Semua ulama sepakat terhadap keabsahan ibadah dengan salah satu bentuk tersebut.
[5]Adapun al khilaf as sa’igh al maqbul, ialah perbedaan pendapat yang tidak dapat dikompromikan, namun tidak keluar dari ijtihad yang prosedural sesuai dengan medodologi ilmiah yang dikenal ulama.
[6]Perbedaan pendapat tentang najisnya air yang kurang dari dua qullah bila terkena najis sedangkan tidak terjadi perubahan rasa, warna atau bau; hukum mandi jumat, hukum membaca al Fatihah bagi makmum, hukum qunut shubuh, dll. merupakan contoh-contoh kasus yang dapat dikategorikan dalam bentuk perbedaan pendapat yang kedua ini.
Muhammad bin Husain al Jizani, dalam disertasi doktornya untuk kajian Ushul Fiqh di Universitas Islam Madinah, KSA, yang mengantarnya memperoleh yudisium summa cum laude disertai pengahargaan tingkat I, menulis tentang sikap islami terhadap masalah ijtihad sebagai berikut:[7]
1. Tidak menganggap fasiq, mubtadi’ dan kafir pihak yang berselisih paham;
2. Melakukan dialog yang sehat dengan mengutamakan dalil dan argumentasi;
3. Tidak memaksakan kehendak atau paham kepada pihak lain;
4. Tidak mengklaim kebenaran mutlak berada pada pihaknya.
Namun demikian, patut ditambahkan pula bahwa kendati saling menghormati perbedaan pendapat, ulama-ulama itu tetap sepakat tentang kewajiban untuk selalu merujuk kepada Al Qur’an dan Hadits.
[8]Imam Abu Hanifah menegaskan, “Bila satu hadits dalam satu permasalahan telah shahih, kandungan hadits itulah mazhabku.”
Ia juga mengungkapkan, “Tidak halal bagi siapapun untuk menganut pendapat kami bila dia tidak tahu dasar pengambilannya.”
Imam Malik tidak kalah tegasnya. “Aku ini hanyalah manusia biasa,” tukas Malik, “yang bisa benar dan bisa salah. Maka pertimbangkanlah pendapat-pendapatku. Pendapat yang sejalan dengan Al Qur’an dan Sunnah, ambillah. Sedangkan yang tidak sejalan dengan Al Qur’an dan Sunnah, tinggalkan.”
“Setiap masalah yang terdapat Hadits Nabi yang shahih di dalamnya, sesuai dengan pendapat ulama Hadits; yang berlawanan dengan pendapatku, aku ruju’ (kepada Hadits dan meninggalkan pendapatku), baik semasa hidup atau matiku.” Demikian Imam Syafi’i menyatakan sikapnya.
[9]Khilafiyah yang Tercela
Di samping khilafiyah dalam masalah furu’iyah di atas, terdapat pula perbedaan pendapat berikutnya. Perbedaan pendapat ini, masih meminjam istilah al Asyqar, yaitu al khilaf al madzmum (perbedaan pendapat/khilafiyah yang tercela). Yang dimaksud dengan perbedaan pendapat yang tercela seperti pendapat-pendapat atau paham yang berseberangan dengan pokok-pokok ajaran agama.
[10] (biasa disebut tsawabit atau ma’lum minad diin bid dharurah atau atau qawathi’ud diin atau ushulud diin).
Paham-paham serta gagasan yang berseberangan dengan pokok-pokok ajaran agama ini tidak jarang dilontarkan secara provokatif dan terkesan menggungat. Gugatan terhadap pokok-pokok ajaran agama ini, secara menyesatkan, biasanya berlindung di bawah slogan pembaruan Islam atau bahkan slogan ijtihad.
[11] Walaupun sebenarnya inti dari slogan-slogan itu tidak lebih dari penisbian terhadap segala bentuk kemapanan. Termasuk terhadap ajaran- ajaran agama yang telah tetap serta sangat jelas landasannya, baik itu dari Al Qur’an atau Hadits yang sahih.
Gugatan kepada pokok ajaran agama yang mapan ini umumnya disebut sebagai paham yang nyeleneh. Sebab ia menyelisihi pemahaman yang mendasar dan dianut secara umum oleh umat. Terkait dengan paham nyeleneh ini, menarik untuk menyimak perkataan Ali berikut. Imam Ali berkata, “Akan muncul pada akhir zaman sekelompok manusia yang melontarkan pendapat yang tidak pernah dikenal oleh orang-orang Islam. Mereka mengajak orang lain kepada pendapatnya. Siapa yang mendapati mereka hendaknya menentang, karena penentangan itu akan bernilai pahala di sisi Allah.” (Riwayat al Harawi)
[12]Pernyataan Imam Ali tidak berlebihan. Khalifah sebelumnya, Imam Umar bin Khattab, bahkan telah mengambil tindakan tegas terhadap bentuk penyimpangan semacam itu.
Sulaiman bin Yasar bertutur tentang seorang laki-laki yang bernama Shabigh yang datang ke Madinah, ibu kota negara waktu itu. Laki–laki ini gemar melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang berisi keraguan terhadap Al Qur’an di masyarakat. Umar kemudian menghukum Shabigh dengan mendera kepalanya dengan pelepah korma hingga mencucurkan darah dan Shabigh bertobat. (Riwayat ad Darimi)
[13]Sikap terhadap Khilafiyah yang Tercela
Al Khilaf al Madzmum sangat berbeda dengan dua perbedaan pendapat yang sebelumnya. Bila pada khilafiyah dalam masalah furu’ tadi kita menyaksikan toleransi dan penghargaan yang tinggi ulama terhadap pihak yang berbeda pandangan; sebaliknya di sini. Ulama-ulama Islam justru menunjukkan sikap tegas dan tanpa kompromi.
Yahya bin Ya’mar, seorang tabi’in, bercerita bahwa ia pernah bertanya kepada Ibnu Umar, seorang ulama besar dari kalangan sahabat, tentang sekte yang mengingkari adanya takdir Allah, dan bahwa manusia memiliki kehendak mutlak terhadap perbuatannya. Jawab Ibnu Umar, “Bila bertemu orang-orang itu sampaikan bahwa Ibnu Umar berlepas diri dari mereka dan mereka pun hendaknya melepaskan diri dari Ibnu Umar. Demi Allah, bila mereka bersedekah dengan emas sebanyak tanah bukit Uhud, Allah tidak akan menerima amalan mereka hingga mereka tobat.” (HR. Muslim)
[14]Ini adalah contoh sikap ulama sahabat, yang diperankan oleh Ibnu Umar, terhadap orang-orang yang seenaknya berbicara tentang rukun iman, menambah atau mengurangi.
Tidak jauh berbeda dengan itu adalah upaya mengkaji akidah Islam dengan mengandalkan metode mantiq atau filsafat, atau lebih dikenal dengan ilmu kalam. Imam Syafi’i, yang tadi populer dengan toleransinya terhadap masalah ijtihad, berkata, “Mazhabku terhadap pengikut ilmu kalam adalah dihukum dengan pukulan cambuk di kepalanya dan diusir.”[15]Al khilaf al madzmum ini, dengan demikian, tidak dihadapi dengan sikap yang toleran. Tapi dengan sikap tegas. Sebab, persoalan-persoalan akidah dan ushulud diin mewakili esensi dan pokok dari ajaran Islam. Persoalan-persoalan tersebut merupakan bagian yang demikian sensitif, krusial serta khas ajaran Islam. Sehingga penodaan terhadap esensi tersebut sama dengan menggugat eksistensi Islam itu sendiri.
[16]Keyakinan atas kebenaran mutlak agama Islam dengan kepercayaan terhadap kesesatan agama-agama lain, adalah ajaran yang sangat fundamental dalam Islam.
[17] Sebagaimana juga kesucian Al Qur’an dan kesempurnaannya
[18]serta kedudukan ijma’ (konsensus) ulama sebagai salah satu sumber otentik ajaran Islam.
[19] Bila hal-hal yang mendasar seperti ini dipermasalahkan, apalagi yang tersisa dari ajaran Islam?
Faktor-faktor yang Melatarbelakangi Lahirnya Paham-paham Nyeleneh
Beberapa faktor penyebab timbulnya paham-paham nyeleneh ini, antara lain:
[20]1.Rendahnya pemahaman agama. Hal ini, misalnya, dapat lahir dari penguasaan bahasa Arab yang minim. Akibat langsungnya, akses terhadap Al Qur’an, Hadits serta literatur-literatur induk ajaran Islam otomatis jadi terbatas pula.
Sayangnya, rendahnya pemahaman agama ini tidak mampu menekan semangat tinggi sebagian orang untuk berijtihad. Padahal ijtihad memerlukan ulama dengan kualifikasi dan tingkat kompetensi serta kapasitas keilmuan yang tinggi. Karena tidak memiliki itu semua, akhirnya yang diandalkan adalah sekadar lontaran-lontaran pemikiran namun tanpa landasan metodologi yang jelas.
[21]Rendahnya kualitas pemahaman agama bisa juga akibat dari rendahnya mutu pendidikan agama secara umum. Salah satu pemicunya, input sekolah-sekolah agama yang biasanya “sisa” calon siswa yang tidak mampu bersaing memperebutkan kursi sekolah favorit. Bukan rahasia lagi bila sekolah-sekolah agama masih sering dianggap sekadar pelarian bagi mereka yang tidak lulus di sekolah-sekolah unggulan.
[22]2.Memperturutkan hawa nafsu, baik itu karena mengejar popularitas, materi, atau kepentingan-kepentingan sesaat lainnya. Al Qur’an menggambarkan sikap manusia pemuja nafsu sebagai:
“Maka pernahkah kamu perhatikan orang-orang yang telah menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhan mereka, dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya (Allah mengetahui bahwa ia tidak dapat menerima petunjuk yang diberikan kepadanya), dan Allah telah menutup pendengaran dan hatinya, dan meletakkan tutup atas penglihatannya. Maka siapakah yang memberinya petunjuk sesudah Allah? Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?” (QS. 45: 23)
Fenomena memperturutkan hawa nafsu ini misalnya dapat dilihat dari penolakan secara serampangan terhadap Hadits dengan klaim bertentangan dengan Al Qur’an.
[23] Selanjutnya menjadikan sejarah sebagai sumber pemahaman agama. Padahal sejarah bukanlah agama. Sejarah bukan pula “guru agama” (adillah syar’iyyah mu’tabarah).
Bila hendak objektif, justru bagian sejarah yang paling otentik adalah Hadits. Sebab, Hadits adalah rekaman peristiwa perkataan dan perbuatan Nabi yang telah melalui proses penyaringan ketat, lewat pengkajian sanad (rantai periwayat Hadits) dan matan (redaksi) sekaligus. Metode “saring” ini, sama sekali tidak dikenal dalam tradisi keilmuan manapun di luar Islam.
[24]3. Konflik dan permusuhan. Kebencian atau sikap tidak senang kepada pihak lain kerap melahirkan subjektivitas yang berlebihan. Pada gilirannya, sikap ini akan berujung pada sikap ujub dan akhirnya penolakan terhadap kebenaran.
Allah berfirman (QS. Ali Imran: 19), artinya: “Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam. Tidaklah berselisih orang-orang yang telah diberi kitab kecuali setelah mereka memperoleh ilmu, karena kedengkian di antara mereka. Barangsiapa ingkar terhadap ayat-ayat Allah, maka sungguh, Allah sangat cepat perhitungan-Nya.”
4.Mengabaikan manhaj nabawi dalam mempelajari agama dengan mengandalkan pemikiran-pemikiran sesaat serta analisis yang prematur. Metodologi ilmiah yang diperkenalkan ulama, seperti musthalahul hadits, balaghah, ushul fiqh, dsj. sebenarnya adalah metode standar yang disarikan dari ajaran Islam itu sendiri untuk menjadi parameter dalam mengukur tingkat kesahihan atau keilmiahan suatu pendapat.
Mengabaikan metodologi ini sama dengan menabrak prosedur-prosedur standar dalam melakukan ijtihad. Upaya seperti ini lebih tepat disebut “mengacak-acak” agama (meminjam istilah KH. M. Amin Jamaluddin, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam, Jakarta) daripada pembaruan, sebuah istilah yang sangat sering diklaim secara sepihak.Wallahu ta’ala a’lam.(Pemakalah: Ketua Dewan Syariah DPP WI H.Said.Abd.Shamad, Lc, Pemateri lainnya: Prof.Ahmad M.Sewang dan Prof.Dr.M.Qasim Matar)
[1] Lihat, misalnya: Ibn Qudamah (w. 620 H.), al Mughni, Juz VI (Kairo: Hajr, 1992), h. 364-367, 423, 609, dll.
[2]Abdul Karim bin Ali an Namlah, al Jami’ li Masa’il Ushul al Fiqh (Riyadh: Maktabah ar Rusyd, 2000), h. 399-400.
[3]Lihat: Ibn Taimiyah (w. 728 H.), Majmu’ ar Rasa’il al Muniriyah, Juz I (Beirut: Dar Ihya’ al Turats al ‘Arabi, 1343 H.), h. 124.
[4]Umar Sulaiman al Asyqar, Nazharat fii Ushul al-Fiqh (Urdun: Dar an Nafa’is, 1999), h. 385-403.
[5] Ibnu Taimiyah, h. 123.
[6]Tentang ijtihad, pengertian, hukum, syarat al mujtahad fiih, kriteria mujtahid; lihat: Muhammad bin Husain al Jizani, Ma’alim Ushul al Fiqh (Jeddah: Dar Ibn al Jauzi, 1998), h. 470-486.
[7] Ibid., h. 492-493. Bandingkan pula dengan: Khalid bin Utsman al Sabt, al Amr bi al Ma’ruf wa an Nahy ‘an al Mungkar (London: al Muntada al Islami, 1995), h. 324-338.
[8]Mani’ bin Hammad al Juhani, al Mausu’ah fii al Adyan wa al Madzahib wa al Ahzab al Mu’ashirah, Juz I (Riyadh: WAMY, 1418 H.), h. 112.
[9]Lihat: Abdul Hamid al Atsari, al Wajiz fii ‘Aqidah as Salaf as Shalih (Riyadh: Dar ar Rayah, 1422), h. 161-162.
[10]Lihat: Umar Sulaiman al Asyqar, h. 387-390.
[11] Tidak sedikit kalangan yang menilai bahwa gerakan-gerakan pebaruan pemikiran yang tumbuh dalam basis-basis pertahanan budaya Islam sebenarnya adalah bagian dari skenario besar gerakan sekularisasi di dunia Muslim. Lihat: M. Anis Matta, Dari Gerakan ke Negara ( Jakarta: Fitrah Rabbani, 2006), h. 68-69.
[12]Abdullah bin Muhammad al Harawi (w. 481 H.), Dzamm al Kalam wa Ahlih, Juz IV (Madinah Munawwarah: Maktabah al ‘Ulum wa al Hikam, 1998), h. 246-247.
[13] Abdullan bin Abdurrahman ad Darimi (w. 255 H.), Sunan ad Darimi, Juz I (Damaskus: Dar al Qalam, 1996), h. 58.
[14] Muslim bin Hajjaj, Shahih Muslim, Juz I (Beirut: Dar al Ma’rifah, 1994), h. 103-107.
[15]Az Dzahabi menulis, “Fatwa ini diriwayatkan dari Syafi’i mendekati derajat mutawatir.” Lihat: Muhammad bin Ahmad az Dzahabi, Siyar A’lam an Nubala, Juz X (Beirut: Mu’assasah ar Risalah, 2001), h. 29.
[16]Dalam kacamata ini, kita dapat memahami dengan baik fatwa MUI tanggal 29 Juli 2005 yang menyatakan paham pluralisme agama bertentangan dengan Islam dan haram umat Islam memeluk paham ini. Juga aliran Ahmadiyah yang divonis umat sebagai aliran di luar Islam sebagaimana keputusan Majma’ al Fiqh al Islami OKI (1985), Majma’ al Fiqh al Islami Liga Muslim Dunia (1975), Majelis Tarjih Muhammadiyah (1934), Syuriah PBNU (1995), dan Munas MUI (2005). Lihat: Adian Husaini, Pluralisme Agama: Parasit bagi Agama-agama (Pandangan Katolik, Protestan, Hindu dan Islam), (Jakarta: Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia, 2006), h. 46-59.
[17]Al Qur’an jelas menegaskan, “Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (QS. Ali Imran: 85)
Juga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Demi Zat yang menguasai jiwa Muhammad, tidak ada seorang pun, baik Yahudi maupun Nasrani yang mendengar tentang diriku dari umat (manusia) ini, kemudian ia mati dan tidak beriman terhadap ajaran yang aku bawa kecuali ia akan menjadi penghuni neraka.” (HR. Muslim)
[18] Lihat: QS. 15: 9.
[19]Lihat: QS. 4: 115.
[20]Umar Sulaiman al Asyqar, ibid.
[21] Umar bin Khattab berkata, “Hati-hatilah terhadap manusia yang hanya mengandalkan logika semata (dalam masalah agama). Mereka adalah musuh Sunnah. Mereka tidak berdaya menghapal hadits-hadits, makanya mereka cuma memakai logika. Mereka sesat dan menyesatkan.” Dikutip oleh Ibn Qudamah, Raudhah an Nazhir wa Junnah al Munazhir (Beirut: Dar al Kutub al ‘Ilmiyah, 1994), h. 149
[22] Faktor ini sedikit banyaknya dapat menjelaskan kenapa paham-paham nyeleneh tumbuh lebih “subur” di perguruan-perguruan tinggi yang notabene membawa label Islam daripada perguruan-perguruan tinggi “umum”. Buktinya, dari Fak. Syariah IAIN Semarang terbit buku Indahnya Kawin Sesama Jenis: Demokratisasi dan Perlindungan Hak-hak Kaum
Homoseksual (Semarang: Elsa, 2005), dari UIN Yogyakarta lahir tesis master berjudul Menggugat Otentisitas Wahyu Tuhan oleh Aksin Wijaya (Yogyakarta: Safiria Insania Press, 2004), dan dari UIN (dulu IAIN) Makassar lahir Rekonstruksi Sejarah Al Qur’an oleh Taufik Adnan Amal, yang isinya meragukan keabsahan Mushaf Utsmani (Yogyakarta: FKBA, 2001). Lebih jauh mengenai liberalisasi Islam di Indonesia, baca: Adian Husaini, Liberalisasi Islam di Indonesia: Fakta dan Data (Jakarta: Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia, 2006).
[23]Lebih menyedihkan lagi bila klaim ini dilontarkan oleh orang yang tidak hapal Al Qur’an.
[24] Lihat: Mahmud at Thahhan, Taisir Musthalah al Hadits (Riyadh: Maktabah al Ma’arif, 1987), h. 181. Bandingkan dengan: Muhammad Musthafa al A’zhami, Dirasat fii al Hadits an Nabawi wa Tarikh Tadwinih, Juz II (Beirut: al Maktab al Islami, 1992), h. 391
NB: Bantahan Tulisan Prof.Dr.Qasim Matar pada Kolom Jendela Langit Harian Fajar, dimuat di Harian Fajar
[1] Diantaranya Quthb Ash-Shufiyah Asy-Sya’rani dalam kitabnya “Mizan”.
[2] Lihat pembahasan yang bagus tentang kaidah ini dalam Kitab Al-Ihkam fi Ushul Al-Ahkam, karya Ibnu Hazm V/68, dan juga Kitab Jami’ Bayan Al-Ilmi wa Fadhlihi, karya Ibnu Abdil Barr : Bab Dzikri Ad-Dalil fi Aqwal As-Salaf ‘ala Anna Al-Ikhtilaf Khatha’ wa Shawab.
Senin, 25 November 2013
I try and be understanding
Sebelumnya pintu itu tertutup untuk semua, karena tak yakin dengan hal itu. Kemudian suatu hari pintu itu berhasil terbuka untuk menerima sebuah niat baik yang datang karena kebaikan dan kesungguhan hati. Namun ia pergi dan hanya sampai di ruang tengah itu. Walau saat itu mulai berusaha membagi kisah dengan terbukanya pintu itu, mulailah merasakan sebuah rasa yang amat berat di hati, sakit dan sesak ketika melihat bersama yang lain,,atau merasa terabaikan ketika tak satupun respon baik terhadap diri..ingin terus menghabiskan sisa waktu bersama. Ternyata semua itu berakhir di ruang tengah itu dan menyisakan kenangan yang cukup dalam dan membuat pintu itu semakin terkunci rapat. Membuat si pemilik mulai ragu kembali untuk membuka pintu itu, kecewa dan sempat tak ingin melihat keadaan luar lewat jendelanya. Hingga ia mampu Membenahi serpihan yang pecah didalamnya dan menenangkan diri untuk berusaha merenovasinya.
Dan Saat pintu itu sedikit terbuka untuk meyakini si pemilik bahwa diluar pintu itu ada sesuatu yang indah dan lebih baik yang takkan membuat serpihan didalamnya. Ternyata ada yang datang kembali untuk masuk dan mengenali isi dibalik pintu itu , ia berusaha menerima sekuat hati dengan yang terjadi didepan matanya hari itu. Berusaha menutup diri dan enggan tersentuh kembali. Tapi sesaat ia kembali melihat dibalik jendelanya "mungkin hal yang indah dan lebih baik itu datang dari tamu yang satu ini"..maka ia kumpulkan segenap keberanian dan kekebalan hati menghadapi yang akan terjadi dengan menerima niat baik yang datang padanya itu kembali dengan harapan lebih baik dan takkan meninggalkan serpihan didalamnya. Namun perlahan ia mulai menjauh entah apa yang membuatnya perlahan menghindari pintu itu disaat si pemilik mulai nyaman, mulai merasakan kebanggaan kembali, mulai tersenyum kembali dengan semua kekurangan si dia yang telah masuk kedalam seluruh ruang dan membenahi ruang tengah itu..si pemilikpun tak mengerti mengapa ia melakukan itu padanya..sipemilik mencoba menerima dan mencoba mengerti bahwa semua yang terjadi memang kehendak sang Maha pemilik segalanya walau harapannya belum pernah putus hingga detik ini. ia hanya bisa berharap setiap yang datang janganlah meninggalkan jejak langkah yang mendalam atau membuat serpihan lagi didalamnya. Karena ketika kau laukan itu kau tidak tau bahwa ruang itu sangatlah ia jaga untuk yang benar -benar tulus dengan niatnya dan tegas dengan harapannya..bukan sekedar bermain-main didalamnya dan meninggalkan jejak yang tak berarti apa-apa. Coz I try and be understanding. Maka jadilah yang terbaik untuk si pemilik ruang ini jika memang niat yang tulus itu benar benar ingin diwujudkan bersama.
kadang kita ingin tapi menolak diri untuk terus maju
Kadang pikiran lebih menguasai dari pada keyakinan hati
Tapi satu yang kita lupa...kita mencoba untuk berhasil..bukan untuk gagal
Kita berani untuk dapat merasakan bukan hanya berpikir
Kita ingin bersatu bukan untuk nafsu tapi untuk niatan suci
Maka mengapa tidak kita mencoba agar kita mengerti..
karena semua adalah skenario-Nya yang kita tak tau dimana letak keindahan yang dipersiapkan-Nya untuk kita setiap waktu..hari ini, esok dan seterusnya hingga saat nafas ini terhenti dan menemui fitrhanya.
Selasa, 19 November 2013
My Favourite
Menulis itu bukan hanya sekedar membagi secercah kisah...menumpahkan apa yang ada di otak atau sekedar iseng...tapi menulis itu suatu karya dan ketika kita menuangkannya dengan penuh perasaan kita berharap ada kebermanfaatan untuk orang lain di dalamnya.. Mungkin orang yang membaca bisa saja suka, tidak suka, biasa saja, atau bahkan bisa juga meremehkan...entah karena hanya berisi curhatan atau berisi sesuatu yang tidak penting...tapi buat penulis, ketika ia mampu merangkai kata atas semua yang dirasakan...itu adalah bagian kepuasan dalam mengarahkan emosioanal diri.
Membahas tentang menulis banyak moment-moment inspiring yang pernah saya rasakan dan bisa kita nikamtin sambil menenangkan pikiran...seperti :
1. Jalanan sekitar Monas yang penuh Pepohonan dan lampu Kota di petang hingga malam hari.
Buat saya, jalanan itu semua menginspirasi, karena jalanan tempatnya orang berjalan
menjalani kehidupan dari memulai atau ketika akan mengakhiri aktifitas.Tapi entah
mengapa berjalan malam hari disekitar jalanan monas itu mengundang ketenangan dan
kebersyukuran tersendiri. Tenang dan Indah. Melukiskan Gambaran ditengah hirik pikuk
kota, masih ada pepohonan yang rindang dan lampu kota tersenyum menyapa diri.
2. FlyOver Cempaka Putih
Hemmh,,,tempat yang satu ini unik apalagi di malam hari, indah dan keren...Lampu-lampu
kota sekitar gedung-gedung pencakar langit sedikit menginspirasi untuk berfikir
sejenak bahwa kita ini semakin lama semakin kerdil dihadapan Tuhan kita. Semakin hari
semakin banyak gedung bertebaran berlomba-lomba menjulang ke langit agar terlihat
mewah, megah menampakan kesuksesan orang-orang didalamnya. Tapi apakah mereka benar
benar sukses dunia dan akhirat atau hanya mengejar dunia saja. Dan yang menjadi
pertanyaan adalah dari kita sudah bisa berfikir tentang arti kesuksesan.. Apa yang
sudah kita perbuat untuk kesuksesan diri, keluarga dan orang-orang sekitar kita.
3. Atap gedung atau gedung yang bisa melihat kota dari atas
4. Danau
5. Taman bermain anak-anak
6. Kamar
Ruang privasi kita yang satu ini tempat yang menginspirasi semua aktifitas kita dari mulai bangun mpe mau tidur
lagijadi tempat kita berfikir "Mau ngapain kita hari ini" dan sebelum melelapkan mata "udah ngapain aja kita hari
ini.
itu beberapa tempat yang bisa menginspirasi pikiran untuk bisa menuangkan tulisan buatku...:)
Ridho dan di Ridhoi-Nya
Sebuah keniscayaan ketika semua yang terjadi pada kita bukanlah sekedar cerita klasik tuk masa depan...didalamnya begitu banyak peristiwa memetik hikmah....bagi yang beruntung mendapatkannya ialah pemiliknya.
Ketika melihat sekeliling kita, orang-orang tercinta, terdekat bahkan terjauh sekalipun..mereka mempunyai kelebihan yang luar biasa hebat, ketika lebih banyak melihat sisi positif dari kelebihan orang lain, begitu menginspirasi untuk kita lakukan juga pada hidup kita...tak lain tak bukan tujuannya adalah menjadi insan yang lebih bermanfaat dan lebih baik lagi. Mungkin tulisan ini tak ada pengaruhnya tapi setidaknya dengan tulisan ini ku-mampu menginspirasi diri sendiri untuk terus berusaha menggali potensi agar bisa bermanfaat untuk orang lain...begitu sulitnya untuk menjadi bermanfaat untuk orang lain karena mungkin kita bukan siapa-siapa yang tak punya apa-apa...tapi memiliki kemauan untuk terus belajar...yah ku belajar dari mereka semua, begitu indah dan tentramnya hati ini ketika melihat kelebihan yang dimiliki orang lain jika kita ridho dengan semua yang terjadi pada diri kita , karena ketika kita ridho dengan yang terjadi dengan kita, kitapun akan ridho dengan kehebatan yang ada pada orang lain sehingga menjadikan kita menjadi insan yang senantiasa bersyukur ....
bersyukur masih bisa melajar dari orang lain sehingga kita bisa turut menikmati kebahagiaan atas kesuksesan orang lain
bersyukur masih bisa tersenyum dengan kebahagiaan orang lain
Dan membuat kita Bersabar karena Allah masih ingin kita terus belajar dan tidak sombong dengan yang baru kita miliki
Karena yang kita cari adalah diri ini ridho dengan semua skenario Allah karena kita sebagai makhluk ciptaanNya yang ingin di ridhoi-Nya..(^__^)
Seandainya dunia ini penuh dengan orang-orang yang ridho dan ingin diridhoi-Nya...indah banget kali ya...
Tapi Allah akan terus menguji hamba-Nya hingga hamba-Nya mampu dan layak untuk kembali kesisi-Nya dan ditempatkan di tempat yang layak di surga-Nya...subhanallaah...(^__^)...(^__^)...(^__^)
Senin, 16 September 2013
Life start Here
Ga banyak dari mereka disekeliling kita yang tau banget tentang kita kecuali ia dan Sang Maha mengetahui. Kadang rasa nyaman itu ketika kita menjadi diri sendiri dengan semua yang terjadi pada diri tanpa ada campur tangan orang lain walaupun dengan ia yang sangat dekat dengan kita sekalipun. Mereka nyaman buat kita ketika kita mempunyai kebahagiaan buat mereka. Tapi soal kesedihan berharap itu hanyalah ujian hidup yang sedang lewat didepan diri dan mencoba untuk diselesaikan sendiri. Tak selalu seperti itu bisa dikatakan mandiri atau tegar, sebenarnya ia rapuh bahkan sangat rapuh tapi tidak untuk didepan orang lain.
**********
Ketika orang sibuk begitu senang dengan semua yang diharapkan itu tercapai, senyuman riang dan tatapan optimis begitu melekat di pandangan.
Ketika semua orang bergembira atas yang terjadi adalah sebuah anugerah terindah, senyuman kebahagiaan melingkar di rona wajah mereka.
Dan ketika orang sibuk mengejar apa yang diharapkan untuk segera tercapai, ada usaha untuk melekatkan pandangan optimis untuk terus ada didepan mata.
Dan ketika seseorang bersedih atas yang terjadi adalah sebuah ujian hidup, sebuah senyuman harus terus menyapa disetiap rona wajah yang melihatnya.
Mungkin kau harus merasakan sedih hari ini untuk merasakan kebahagiaan esok..
Mungkin kau harus terus berusaha tersenyum hari ini,agar kau dapat memberikan senyuman ketulusan untuk orang lain esok..
Mungkin kau harus merasakan beban berat hari ini, agar senyuman dan beban ringan menyapamu esok...
Ya.. Hidup tanpa beban adalah meraih senyuman ketulusan yang senantiasa kau selalu hadirkan untuk menyapa kebahagian yang mengiringi keoptimisan untuk meraih apa yang ingin dicapai dalam do'a dan harapan hidup ini..
karena hidup bukan untuk sekedar hidup..
dan kehidupan yang berjalan disetiap harinya pastilah berbeda..
selama kau hadapi dengan senyuman dan keoptimisan bahwa semua kan tercapai pada waktu yang indah dan atas izinNya.
********La Tahzan********
*****Life Start Here*****
Minggu, 19 Mei 2013
...........>>Fenomena Hati<<......
Berawal dari niat untuk meraih RidhoNya Dan Ikhlas itu ditanamkan sebelum, sedang dan sesudah kita beramal..
Berhati-hatilah Jangan hanya karena usia atau kebutuhan dan keinginan hati, kemudian mengatasnamakan sunnah, kemudian kita melalaikan amanah.
Aktifis hari ini berlomba-lomba menjaga hati dengan mencari tambatan hati tapi terkadang lupa mensucikan hati akhirnya bermain hati.
Banyaknya seminar pernikahan yang ada agar qt kembaLikan diri untuk lebih berhati2 dalam menjaga hati & diri, tp kini jadi ajang pemantapan keinginan hati karena sering melihat doi.
Tak mengapa jika terjadi dengan proses yg bersih dan bermula dari niatan yang suci ketika sudah banyak melakukan amal yg sepenuh hati.
Mengaku untuk tujuan mulia tapi cara yang dilakukan kurang mulia karena lalai dengan etika yang ada atau karena sudah tak mampu menahannya akhirnya amanah terlupakan hati menjadi galau.
Bagi Pria mungkin gampang saja ketika ia dtg untuk menyampaikan maksud hati karena merekalah yang memilih, dan wanita bisa saja memilih iya atau tidak melihat semua yg ada tapi satu sisi wanita dihadapakan dengan larangan menolak selama agamanya baik dan kita tidak tau siapa takdirNya.
Tapi sudahkah kita berkompromi dengan kesiapan seluruhnya?? Dan ketika hati diberi keyakinan mampukah kita menghindar dan tetap bersikap profesional ??
Maka semua kembali pada tujuan dan niat yang ada, karena jika kita yakin amalan kita sudah baik kita takkan disibukkan dengan urusan hati.
Karena Sesungguhnya Resiko dijaLan ini yang paling mudah dipanah syaitan adalah ketika tidak menyibukkan hati untuk Allah maka akan disibukkan dengan hati yang lain.
Itulah sebuah pendapat,Sekilas melihat fenomena aktifis hari ini..maka tak kaget jika JaLan da'wah hari ini semakin sulit, krna para penyerunya asik sendiri dengan keinginan hati yang mulai bermain hati tapi lupa ada sang illahi yang menanti hati kita hanya untuk-Nya.
Semoga menjadi pelajaran untuk pribadi ini agar lebih berhati-hati soal keinginan hati.
Dan Maaf jika ada kata2 yg menyinggung hati, ini hanya pemikiran diri yg belajar dari hati..so Hati-Hati yaa ..:)
Rabu, 08 Mei 2013
Bukan Masalah
Ketika harus memutar otak untuk menghasilkan sebuah ide dalam keadaan banyak pikiran rasanya mungkin sulit tapi PASTI BISA..karena mindset kita sulit dulu baru bisa bukan BISA DULU WALAU SULIT...ketika urusan dirumah yang padat menuntut untuk segera diselesaikan karena status kita adalah ART (Anak Rumah Tangga), Ketika urusan organisasi yang menuntut kehadirannya selalu untuk sebuah ide cemerlang dan bukti pengabdian mahasiswa dalam berbagi dan sebagai agent of change karena status kita MAK(Mahasiswa Aktifis Kampus), Ketika semua pekerjaan dan kewajiban yang harus ditunaikan menuntut untuk selesai sesuai target karena status kita adalah pekerja yang memiliki atasan, Ketika semua ide dalam penulisan harus segera dituangkan agar lekas di ACC karena status kita MSA (Mahasiswa semester akhir), Ketika perasaan mengejar sebuah harapan pada yang diharapkan karena status MMPH (Manusia yangMasih Punya Hati), dan masih banyak lagi Jika kita menggap itu adalah masalah dan menjadi kesibukan kita didunia......Semua itu layaknya kabel-kabel berserakan yang mempunyai fungsi masing-masing tapi saling berkaitan untuk menghasilkan aliran yang sejalan dan baik dan harus disusun dengan rapih sesuai fungsinya. Jika tidak bisa saja terjadi konsleting ketika dialiri listrik.
Begitulah Kehidupan yang dijalani, begitu banyak masalah dan urusan yang tak hanya butuh pemikiran menghadirkan solusi untuk segera diselesaikan dengan hati yang sabar. Jika tidak sabar menjalaninya bisa saja banyak yang berantakan. Tak salah Allah SWT menciptakan manusia dengan Potensi Akal, Jasad dan Hati karena ketiganya tak bisa bekerja sendirian, mereka berjalan sesuai fungsinya jika ditata, diarahkan dan diselalu dibersihkan setiap hari. Akal yang selalu kita isi dengan Ilmu pengetahuan sehingga kita menjadi berpengetahuan hingga saat ini, Jasad yang diberi kesehatan sehingga berfungsi menjalankan semua yang diinginkan dan diketahui dari ilmu yang kita dapatkan. Dan dengan Hati yang bersih kita menjalani semua itu mengembalikan niatan agar pemikiran kitapun jernih dalam setiap masalah yang dihadapi. Semua itu hanyalah status kita didunia demi berujung akhirat yang bahagia. Jadi jangan pernah kalian merasa sendirian dengan masalah yang kalian hadapi,atur dan manage semua masalah menjadi Harmonisasi yang menghasilkan irama kehidupan yang indah dan semua itu bukanlah masalah jika kau hadapi tanpa masalah dan yakin disetiap usaha yang kita sungguh2kan akan di balas oleh sang MahaRaja Allah SWT..
Begitulah Kehidupan yang dijalani, begitu banyak masalah dan urusan yang tak hanya butuh pemikiran menghadirkan solusi untuk segera diselesaikan dengan hati yang sabar. Jika tidak sabar menjalaninya bisa saja banyak yang berantakan. Tak salah Allah SWT menciptakan manusia dengan Potensi Akal, Jasad dan Hati karena ketiganya tak bisa bekerja sendirian, mereka berjalan sesuai fungsinya jika ditata, diarahkan dan diselalu dibersihkan setiap hari. Akal yang selalu kita isi dengan Ilmu pengetahuan sehingga kita menjadi berpengetahuan hingga saat ini, Jasad yang diberi kesehatan sehingga berfungsi menjalankan semua yang diinginkan dan diketahui dari ilmu yang kita dapatkan. Dan dengan Hati yang bersih kita menjalani semua itu mengembalikan niatan agar pemikiran kitapun jernih dalam setiap masalah yang dihadapi. Semua itu hanyalah status kita didunia demi berujung akhirat yang bahagia. Jadi jangan pernah kalian merasa sendirian dengan masalah yang kalian hadapi,atur dan manage semua masalah menjadi Harmonisasi yang menghasilkan irama kehidupan yang indah dan semua itu bukanlah masalah jika kau hadapi tanpa masalah dan yakin disetiap usaha yang kita sungguh2kan akan di balas oleh sang MahaRaja Allah SWT..
Sabtu, 04 Mei 2013
PASTINYA yang Pasti Lah..
Jikalah harapan itu masih boleh diberikan kesempatan kedua dengan yang kedua...bolehkah?
Bagai Syair yang tak beraksara...dalam diam dan dalam tanya hati ini bicara adakah kesempatan itu menghampiri dan menciptakan harmonisasi baru...perbedaan antara kau dan aku hanyalah dibatasi rasa ketidakyakinan terhadap diri sendiri. Berbahagialah dengan kalian yang yakin dengan penuh harapan hingga jadi kenyataan karena Allah telah mengizinkan. Namun 1 yang pasti "ga ada gading yang tak retak, dan tak ada harapan untuk mengecewakan"
karena sesungguhnya diri ini CINTA DAMAI mameen...Piss**Love**Do**Realized**
dan ga usah aneh...kalo diri ini masih mau berkomunikasi dengan baik
karena sesungguhnya diri ini cuma MANUSIA BIASA YANG BUTUH SOSIALISASI DIRI ...**
dan ga usah mikir macem-macem....
karena diri ini BUKANLAH ORANG YANG MAU MENYIMPAN LUKA...*Get-HAPPINESS-DUNIA-AKHIRAT*
jadiiii.......wolles aja sama apa yang terjadi, ga usah ribed, pusing mpe ditahan dihati kalo cuma bikin sakit hati....Hati cuma Titipan, jgn mpe rusak cuma gara2 kebanyakan makan hati dan maen hati...Yang PASTI-PASTI aja deh...
PAStiap butuh ada,PAStikan cuma buat kita, PAStikan ada Allah didalam prosesnya..:)
PASTINYA TETEP SEMANGAAAAT...!!!***
Sabtu, 27 April 2013
Utopia Kehidupan
Hari Kian berlalu tak terusik satupun dengan masa lalu...pandanglah pandangan kita untuk kedepan karena hidup kita bukan untuk terus melihat angan-angan masa lalu yang telah terlewatkan karena sudah menjadi peristiwa yang harusnya menjadi Hikmah untuk kita..karena hari ini adalah kenyataan dan esok adalah mimpi dan harapan untuk masa depan.
Sudah berapa lama kita habiskan waktu yang ternyata lelah kita habiskan hingga kadang terlupa untuk bermuhasabah diri...bahwa kita harus terus bersyukur dengan apa yang kita lihat, dengar dan rasakan dengan hati ini. Banyak yang bersyukur Tetapi kebanyakan manusia tak bersyukur...semoga kita termasuk yang senantiasa yang pertama..aamiin.
Lihatlah dunia berputar, warna-warni dunia menyinari bumi. Kita menjelang hari dengan setumpuk jadwal untuk mewujudkan mimpi-mimpi..mimpi menggapai kebahagiaan untuk dunia dan akhirat...
Dunia itu hanyalah utopia yang sewaktu-waktu bisa hilang...maka selagi kita masih diberi kesempatan untuk merasakannya, nikmati dan syukuri...penuhi hidup dengan cinta..karena cinta adalah Rasa yang mampu membuat kita bergerak dan berubah di setiap kesempatan...karena cintalah ku masih bisa hidup saat ini...karena cinta ku masih bisa tersenyum..karena cinta ku kan terus berusaha meraih mimpi-mimpi dalam hidup yang utopia ini.. Yaa semua karena cinta-NYA sang Maha Cinta. Hidup fana ini hanyalah kesempatan ....karena Hidup di Akhirat nantilah kita kekal setelah dimintai pertanggung jawaban...Kita adalah Pemilik Bumi..tapi bukan pemilik sebenarnya..karena semua ini hanyalah kesempatan untuk bisa minjem sama yang Punya..Ibarat kita memiliki tas cantik yang membuat orang lainpun mengagumi...tapi sayang kita cuma dipinjemin yang sewaktu-waktu pemiliknya datang maka harus dikembalikan.. maka sampai situlah orang lain mengagumimu..
at least...Bersyukur itu cara kita meminimalisir kesombongan karena kita ga punya apa-apa kecuali amal yang kita perbuat didunia. Bisa dibayangkan seandainya kita mati nanti...amalan kita sedikit...siapa yang nolong??
tapi kalau amalan kebaikan kita untuk sekeliling kita banyak...subhanallaah, seperti halnya Ust. Jefry Albukhori rahimallah yang meninggalkan dunia ini sehari yang lalu..begitu banyak orang yang mendo'akan, menyalatkan dan menguburkan...itu semua karena Da'wah bil uswah yang beliau syiarkan..Kemudian Sang Murobbi kita di Indonesia KH. Rahmat Abdullah...sang aktivis demonstrasi, budayawan, filosof, guru dan pendidik yang disegani anak muda ini dan harus masuk ke gedung parlemen di tahun 2004. dikenal sebagai wakil rakyat yang tetap bersuara lantang, namun penuh santun dan filosofis sekaligus puitis dalam mengkritisi setiap kabijakan. Tak peduli menteri, presiden dan pejabat manapun ia sampaikan kritikan tajam membangunnya yang seringkali menjadi wacana baru bagi para pemimpin negeri ini.
Bahkan jabatan terakhir sebagai Ketua Badan Penegak Disiplin Organisasi Partai Keadilan Sejahtera ia emban dengan penuh amanah dan luapan semangat hingga akhir hayatnya saat ia harus dijemput kematian sesaat setelah berwudhu hendak menunaikan penghambaan pada sang Khalik... Subhanallaah, semoga Allah melapangkan kubur orang-orang yang senantiasa berjuang untuk dunia dan akhirat demi meraih cinta dan Ridho-Nya.
Dan semoga menjadi pembangkita kita yang masih muda maupun menjelang tua untuk terus menatap masa depan dan Bangkit dari keterpurukan...terus melangkah menjadi insan insan yang berkarya dan memperkaya diri dengan IMAN, ILMU dan AMAL..SEMANGAAAT, ALLohuAKBAR!!! \\( ^_____^ )//...
at least...Bersyukur itu cara kita meminimalisir kesombongan karena kita ga punya apa-apa kecuali amal yang kita perbuat didunia. Bisa dibayangkan seandainya kita mati nanti...amalan kita sedikit...siapa yang nolong??
tapi kalau amalan kebaikan kita untuk sekeliling kita banyak...subhanallaah, seperti halnya Ust. Jefry Albukhori rahimallah yang meninggalkan dunia ini sehari yang lalu..begitu banyak orang yang mendo'akan, menyalatkan dan menguburkan...itu semua karena Da'wah bil uswah yang beliau syiarkan..Kemudian Sang Murobbi kita di Indonesia KH. Rahmat Abdullah...sang aktivis demonstrasi, budayawan, filosof, guru dan pendidik yang disegani anak muda ini dan harus masuk ke gedung parlemen di tahun 2004. dikenal sebagai wakil rakyat yang tetap bersuara lantang, namun penuh santun dan filosofis sekaligus puitis dalam mengkritisi setiap kabijakan. Tak peduli menteri, presiden dan pejabat manapun ia sampaikan kritikan tajam membangunnya yang seringkali menjadi wacana baru bagi para pemimpin negeri ini.
Bahkan jabatan terakhir sebagai Ketua Badan Penegak Disiplin Organisasi Partai Keadilan Sejahtera ia emban dengan penuh amanah dan luapan semangat hingga akhir hayatnya saat ia harus dijemput kematian sesaat setelah berwudhu hendak menunaikan penghambaan pada sang Khalik... Subhanallaah, semoga Allah melapangkan kubur orang-orang yang senantiasa berjuang untuk dunia dan akhirat demi meraih cinta dan Ridho-Nya.
Dan semoga menjadi pembangkita kita yang masih muda maupun menjelang tua untuk terus menatap masa depan dan Bangkit dari keterpurukan...terus melangkah menjadi insan insan yang berkarya dan memperkaya diri dengan IMAN, ILMU dan AMAL..SEMANGAAAT, ALLohuAKBAR!!! \\( ^_____^ )//...
Senin, 11 Maret 2013
Rasakan Yang Berbeda
Ternyata..."kesalahan" itu membuat semua benar-benar berbeda.. tidak seperti awal memulai dan bahagia ketika menjalani persahabatan ini. Hanya karena perasaan yang terlarang dan takkan mungkin disatukan,semua berubah. Walau semua sudah berlalu dan berakhir, kisah yang mengawali perubahan dalam persahabatan ini tak disangka ternyata harus seperti ini...entah kenapa jarak itu begitu terasa terbentang didepan mata.. Atau....hanya perasaan saja yang merasa sudah tidak bisa lagi care dengan mereka atau sebaliknya?? entahlah..sejak kejadian itu, semua jadi kacau...berjalan bersama tapi seperti tak searah...merasakan yang berbeda.
Berjalan mengikuti bayang mereka..searah dengan mereka. Sesaat dunia jadi tiada dan hanya bisa tersenyum dalam bungkam. Berubah walau seribu tanya bicara..terbungkam oleh pesona, tanpa arah semakin jauh dan bertahan. Akankah mengerti mereka membuat hari seringan awan. Banyak rahasia yang mungkin memang tak perlu diketahui. Semua seperti kenyataan yang harus ditinggalkan..haruskah hilang..berjalan seperti sebelum adanya.
Semua tak terungkap..walau nyata enggan berkata, membisu oleh prahara, tanpa arah semakin jauh tetap mencoba bertahan. Mana sanggup Menghilang tanpa pesan tapi merindu semua kesan.
Tapi, tetaplah berjalan....
Hidupkan lagi mimpi-mimpi,cita-cita,
Yang lama terpendam ,,
Bahagia karena mereka telah terlahir di dunia..dan ada di antara milyaran manusia hingga diri ini bahagia pernah menemukan dan merasakan kebersamaan dengan mereka. Hanya bisa mengamati dan kalian yang jauh disana. Hati ini tidak bisa terlindungi sendiri, hanya bisa berharap pada-Nya mengganti semua yang dirasa dengan rasa yang lebih baik, entah tetap bersama mereka atau dengan yang lain. Nikmati rindu yang berlalu dengan kebahagiaan yang kan membuat lengkungan senyuman yang indah d ujung nanti.
Mungkin ini adalah pelajaran yang harus dipetik..untuk menghindari diri dan sekeliling agar terpelihara dari kesalahan dan dosa..so, enjoyed with yuor self to this moment and with what can be done..with sky, clouds, air, wind, night, moon, stars and a true friend ..Allaah is with me :)dan berharap semua kan baik-baik saja dan tetap seirama berjalan walau arah kita berbeda. Apapun kejadiannya dan rasanya...kita tetap satu, walau saat ini kita rasakan yang berbeda :)
Kamis, 07 Maret 2013
MENYIKAPI KEMENANGAN
Oleh: Ustadz Abdullah Haidir
Ketika simpati demi simpati kau terima, tundukkan kepalamu, juga hatimu… hati-hati dengan kesombongan…
Ketika kemenangan demi kemenangan kau raih, tundukkan kepalamu, juga hatimu…. hati-hati dengan kelalaian…
Ketika harapan demi harapan dibebankan ke pundakmu, tundukkan kepalamu, juga hatimu…. hati-hati dengan kelengahan…
Ketika apresiasi demi apresiasi dialamatkan kepadamu, tundukkan kepalamu, juga hatimu… hati-hati dengan ketergelinciran…
Ketika ujian demi ujian dapat kau lalui, tundukkan kepalamu, juga hatimu, … jangan abaikan evaluasi terhadap berbagai kekurangan dan kekeliruan….
Ketika tugas-tugas berat semakin mendekatimu, hendaknya engkau semakin dekat dengan Tuhanmu…
Ketika tanggung jawab di pundakmu semakin besar, hendaknya engkau semakin serahkan kekuatanmu kepada Tuhanmu..
Ketika semua pandangan mulai tertuju kepadamu, ingatlah pandangan Tuhanmu yang tak putus kepadamu…
Betapa banyak orang yang tabah dengan kekalahan, namun jatuh dalam kemenangan…
Betapa banyak orang yang bertahan dalam kesempitan, namun tergelincir dalam kelapangan…
Betapa banyak orang yang ikhlas mengawali perjuangan, namun penuh perhitungan saat menggapai kejayaan…
Selamat untuk sebuah kemenangan, terus rapatkan barisan, ayomi semua kalangan dengan Allah sebagai tujuan...
*********
Karena ujian itu terserah Allah..kemenangan itu kuasa Allah...dan yg terjadi adalah kehendak terbaik dariNya..
Jumat, 01 Maret 2013
Hidup Banyak Rasa
Berhenti bertanya..karna kata hanyalah siratan...
Berhenti berkata...tak perlu ada tangis tercurah karena kita ada tak hanya untuk seorang saja..hentikan waktupun tak mungkin untuk dicoba..Dan Takkan berhenti disini..
Nikmatilah semua yang berlalu dan tersenyumlah untuk yang akan datang
Semua kembali seperti ketika kau memulai...
Memulai kembali merasakan kesegaran tetesan embun yang segar menyelimuti jiwa dan raga ini. Menyambut setiap senyuman keikhlasan yang mampu menyapa hangatnya semangat yang harus tersingkap oleh lembaran-lembaran daun yang menghijau menyambut musim ceria datang bersama bunga-bunga bermekaran.
“Kadang aku hanya ingin menenggelamkan jarak. Memberikan keleluasaan diri untuk percaya bahwa kesempatan datang tepat di depan mata, selangkahpun harapan akan tersampaikan. Namun tanpa jarak pula aku bisa mengerti, sebuah ilusi rasa tercipta.
Tiada makna berarti jika hanya sedikit memaknai arti yang diberikan...karena hidup punya banyak rasa...maka bersiaplah merasakan dari yang terpahit hingga termanis setiap kau coba capkan dilidah perjalanan hidupmu.
“Jika aku tak cukup istimewa untuk mendapatkan apa yang aku butuhkan, jadikanlah aku apa yang dibutuhkan agar ada manfaat yang diberikan padamu."
“Allah berkali-kali menegur ‘tuk tidak berporos pada satu sumber bahagia dengan mengirimkan ratusan pembawa suka sebagai pengingatNya."
Hidup itu hanya terbatas pada keterbatasan kita yang melampui batas selebihnya adalah antara Allah , aku dan sikap kepada sekelilingku.
Sabtu, 09 Februari 2013
Bebas
Makin kau kejar, makin ia menghindar..
tapi bila kau biarkan ia terbang..
ia akan menghampirimu..
disaat yang tak terduga...
Relakan ia terbang dan lepas menemui fitrahnya...
ia membahagiakanmu..
walau kadang kau sakit karnanya...
ia begitu istimewa untuk kau berikan pada yang tepat untuk masa depanmu..
Tetaplah terbang, menikmati kebebasannya ..
Hinggap untuk kau jalani prosesnya...
Hingga kau mendapat pilihan yang terbaik untukmu...
Meski hari ini kau terhampar butir-butir kisah yang lain..
Dibalik langit tetap menggenggam rindu...
Tersimpan dalam diam untukmu...
Dan Semua kan indah pada waktunya...
Disaat Allah sudah mentakdirkannya untuk mendampingimu...
Dan membuat ketenangan untukmu..
Menyempurnakan separuh Diinmu..
Selasa, 05 Februari 2013
Rise me up..
When our world has turn to pain
Bones and blood will call your name
Choose the right path for you
Ride the ocean’s tide of life, beat the sorrow
You’re born to win the fight
Ride the chaos storm of time
And watch the wheel of life
Ride the tanks of war and peace
It all seems very real
Rise and rise and rise
*Just Be U and dont give up...:)
Biarlah bertemankan malam dan bintang...
Berceritakan bersama Debu dan angin jalan...
Meraih kesimpulan yang takkan pernah pasti adanya.
Termenung dan bertanya pada hati...ada apa dengan semua ini.
Sadar diri bahwa diri bukanlah manusia sempurna, yang slalu penuh dengan kekurangan.
Hanya ini yang kupunya dan kubisa...tak pernah merasa paling benar adanya tapi hanya bisa bertanya dan mencoba...mencoba menyapapun hati dan diri tak kuasa.
Beda, tak sama, diri yang tak sempurna
Bagiku KAU segalanya, murni estetika
Apa yang ku tanam itu yang ku petik
Apa yang ku jalani selalu beri yang terbaik
Impian tentang yang tak berbatas
Jauh dari sempurna tapi membekas
Silahkan jadi hakim tuk semua perkara
Keterbatasan ini tulus jalankan cinta
Terhina dalam hati, tersudut karena beda
Ku sosok tak sempurna yang ingin bermakna
Ku kagumi kelemahanmu
Ku cintai semua kekuranganmu
Itu bagiku indah, kau yang tak sempurna
Serupa bunga tanpa mahkota
Seperti air mineral tanpa O2
Ku telah jauh kembali susunan alam
Menggali artifakmu lebih mendalam
Karena satu untuk alasan walau itu buruk
Aku seperti plato dalam pemahaman
Dunia indrawi bukan bentuk keindahan
Mungkin kau mengerti, mungkin kau tidak
Masa lalumu seperti gading yang bisa retak
Mungkin kau sadari, mungkin kau tidak
Tapi ku yakin kau tetap yang sempurna
Meski lemah kau tetap hal yang terindah
Kau yang terindah
Meski rapuh kau tetap hal yang terindah
Kau yang tak sempurna
#BondanFade2Black
Sabtu, 02 Februari 2013
Peristiwa Memetik Hikmah
"Ternyata semua yang kita rasakan dan lakukan seakan tak berharga sama sekali"
*********************************
Serangkai kata yang mungkin keluar dari dalam diri ketika sebuah keputus-asaan mulai menggerogoti diri...ketika sebuah kenyataan atas sebuah usaha ternyata tak berharga sama sekali...
Tapi kita lupa...bahwa setiap yang kita lakukan akan ada balasannya,insyaAllah kalau memang kebaikan,Allah ga akan lupa koq...malaikat selalu standby buat nyatet untuk ditebus kepada Allah. Jadiii...kamu ga sendirian dan kamu ga akan pernah merasa kecewa...ingetkan kalau kamu sering bilang :
"Kalau kamu niatnya untuk makhluk, bisa aja berujung kecewa...Tapi kalau kamu niat karena Allah, itu akan semakin membuatmu kuat dan berusaha tersenyum apapun masalahnya, karena yang pengen kamu dapetin itu Ridho-Nya"
Bahkan kenyataan yang terjadi saat ini, adalah cara-cara thogut yang bertebaran ingin menghancurkan visi kita, Lihatlah perjuangan para qiyadah kita yang berjuang disarang-sarang fitnah harus siap dengan konsekuensi mereka akan menjadi sasaran para penentang islam dan di fitnah.
Mereka yang berfikir keras untuk kemajuan ummat...bekerja untuk Allah dan bekerja untuk Indonesia mulai merasakan beratnya perjuangan dengan amanah mereka..
_____________MEMBANGUNKAN MACAN YANG TIDUR______________
"misi -misi kebaikan yang dituduh sebagai alih pencitraan, visi yang diputar balikan faktanya..takkan menyurutkan langkah kami dalam berjuang membangun peradaban yang mulia. Mereka yang diamanahkan sejuta ummat untuk membangun da'wah disana Mengapa kita sebagai jundiyah masih saja berfikir untuk keuntungan diri sendiri.Mengapa kita harus lemah dengan masalah ummat yang baru segelintir ini...mengapa kita harus menyurutkan langkah...visi kita adalah visi bersama untuk kebaikan semua ummat...
Dan saatnya kita memperbaiki niat-niat kita...visi dan misi kita,,,Allah memberi hikmah dengan cara yang baik walau harus meneteskan air mata..Selalu dengan peristiwa kita memetik Hikmah untuk perbaikan...dan berhati-hatilah...ujian kita bukan hanya dlm external..tapi bisasaja orng2 disekitar kita yang berselimut menyembunyikan diri untuk kebebasan sendiri.
"Iyyaa kana'budu waiyya kanash ta'iin...Iyyaa kana'budu waiyya kanash ta'iin...Iyyaa kana'budu waiyya kanash ta'iin"
"Ni'mal Maulaa wa ni'mannashiir"
Menikmati Jalan da'wah, Ujian itu berupa diri, benda dan orang lain atau sekeliling kita....maka mohon petunjuklah selalu agar terhindar dari segala godaan dunia.
Minggu, 13 Januari 2013
Perjuangankah itu ...??
Tersebutlah disebuah kampus ternama, sebuah fakultas mengadakan seminar tentang memanaje kepribadian dengan mengundang pembicara yang sudah berpengalaman dalam bidangnya sebutlah si fulan...salah satu dari panitia akhwat itu sebutlah fulanah adalah kordinator acara saat itu, sehingga aktifitas dengan pembicara lebih banyak dibanding yang lain...akhwat yang cantik, cuek, supel, ramah dan cerdas ini adalah salah satu primadona pria-pria dikampus tersebut terutama difakultasnya...banyak laki-laki biasa, ikhwan bahkan nonmuslim sekalipun menaruh hati padanya dan beberapa dari mereka mencoba melamarnya. Dengan kecuekan dan kesupelannya itu membuat ia tak merasa risih ataupun takut karena ia tak mempedulikannya, selama masih dalam koridor yang wajar dengan mudah ia menolak ajakan ikhwan-ikhwan yang mengajak ta'aruf dengannya.
Hingga suatu hari ada sebuah sms masuk dalam inboxnya "Assalamu'alaikum wr wb..'afwan dengan mba fulanah yaa...saya mau mengembalikan pulpen yang mba pinjamkan pada saya waktu seminar difakultas mba, alamat rumah mba dimana yaa, mungkin bisa saya antar kerumah"..
Segera fulanah menelfon balik no yang masuk dalam inboxnya tadi dan mengatakan
"Assalamu'alaikum..dengan bapak fulan yaa, iya saya fulanah yang meminjamkan pulpen pada bapak..ga apa-apa koq pak, bawa aja, anggap aja kenangan dari panitia...ga usah diantar kerumah,," , kemudian fulan menjawab
"wa'alaikumsalam...iya ga apa-apa,saya paling ga bisa bawa barang orang, walau hanya sekedar pulpen, kebetulan saya akan ke Jakarta, mungkin bisa sekalian lewat, boleh saya minta alamatnya..."
"Ya sudah terserah bapak aja...jadi ngerepotin cuma gara-gara pulpen..(kemudian fulanah memberikan alamatnya pada si fulan) "..tak lama percakapan dalam telfonpun berakhir dan diakhiri dengan keanehan dalam pikiran si fulanah.. *Ternyata hari gini masih ada yaa orang seperti itu...pembicara lagi...ah bodo amat itukan urusan dan maunya dia..emang urusan gue...* jawab fulanah dalam hatinya.
Tak lama seminggu setelah itu, alangkah kagetnya fulanah..saat ia membuka pintu sore hari setelah ia selesai menutup Toko Keluarganya. Ternyata si fulan benar-benar melakukan apa yang ia katakan untuk datang kerumah dengan alasan mengembalikan pulpen. Dipersilhkanlah fulan masuk layaknya tamu yang sedang bersilaturahim kerumahnya. Diperkenalkanlah fulan dengan keluarganya, fulanah bingung harus apa,ia panggillah kakak laki-laki kesayangannya yang selalu menjaganya di kampus dan pemimpin dikeluarganya yang menggantikan sosok ayah yang telah lama tiada..
"Kak..gw ga tau ya tu orang dateng sebenarnya ngapain, tapi feeling gw ga enak neh..kayanya ada maksud lain,lu ajak ngobrol aja yaa, urusan gw sama dia cuma ngembaliin pulpen dan udah selesai..terserah mw diapain, gw ke kamar ya ka..please, gw serahin ke lo ya.." pintanya memohon pada sang kakak,lalu ia meninggalkan ruangan dan masuk kedalam kamar.
Mulailah percakapan antar ikhwan ini dimulai seperti orang yang sudah akrab, mereka bercerita dan saling memberi pengalaman, diujung pembicaraan ternyata fulan menyatakan maksud kedatangannya kepada fulanah yaitu mengajak fulanah ta'aruf...dengan meminta izin pada ibu dan kakaknya langsung yang memang sebagai wali pengganti ayahnya. Maka pertemuanpun berakhir dan fulan pamit untuk permisi pulang tanpa fulanah tau maksud kedatangannya secara jelas.
Setelah tak nampak mobil si fulan dari kejauhan...keluargapun masuk, menutup pintu dan menuju ruang tengah. Bak tersambar petir fulanah setelah mendengar cerita sang kakak maksud dari kedatangan si fulan tadi.."Hah..ka, serius tu orang ngajakin fulanah ta'aruf, ya ampun, aku tuh belum siap ka , mah.., belom ada pikiran kesana,,,fokusan fulanah sekarang adalah bantuin mamah ditoko, ngurus adik-adik kesana kesini dan lagi mau skripsi dulu mah..ka,lagiankan fulanah kan masih 20 tahun...target fulanah nikah itu nanti setelah fulanah rasa semua udah berjalan baik.."
"oo gtu...kamu tuh akhwat fulanah, siap ga siap..seorang wanita ketika ada laki-laki baik , apalagi baik agamanya yang ingin melamar..tidak boleh langsung ditolak,,,kapan kamu target semua yang terjadi dikeluarga kita bisa selesai kalau cuma itu alasanny??sangat tidak syar'i..kamu kan udah paham itu" nasehat dan tanya sang kakak.
"yaaaa...ga tau si ka kapan, fulanah belom punya targetan ke arah situ..kakak taukan, semua laki-laki yang datang ke Fulanah, kan kakak yang tolak juga" jawabnya tak mau kalah..
"Itu sih terserah kamu..tapi kenapa ga coba kamu istikhorohin dulu aja, kali aja itu memang jodoh kamu, sayang lho..penampilan siiih standar, tapi pengetahuan agamanya cukup baik, sudah mapan, S2 pula...dan yang paling penting dia juga tarbiyah,,"
"teruuusss...fulanah harus terima gitu?..kaaak..kalau aku ga mau masa dipaksa...maaah, menurut mamah gimana??" pintanya
"Yaa kalau mamah si terserah kamu, lagian mamah juga pengen kamu biar ada yang jagain, asal kamu ga ninggalin mamah aja nanti..pas mamah ngobrol-ngobrol sama dia tadi..anaknya baik koq,dan udah mapan lagi, jadi mamah terserah kamu ajalah sama kakakmu.." jawab sang mamah...
Haripun berlalu, fulanah begitu dirundung kegelisahan yang mendalam...kata siap itu membuat ia harus berfikir seribu langkah,tapi bisa ditepiskan hanya dengan 1 langkah jika dinilai tidak syar'i.Hingga 3 minggu berlalu,Allah membimbingnya untuk menjawab tidak...ternyata tidak semudah itu, fulan yang disangka sudah tidak ada urusan lagi dengannya karena sudah ditolak berusaha terus hingga akhwat ini mau menerima lamarannya. Ia memberikan buku tentang pernikahan pada fulanah, rajin silaturahim kerumah dengan alasan ingin bertemu dengan sang kakak. Hingga 2 bulan berlalu, tanpa disangka fulan mencoba melamarnya lagi..kali ini semakin membuat fulanah bingung bagaimana cara menolaknya, karena sebenarnya tidak ada alasan untuk menolaknya. Dengan nekat, ia mengambil jalan bermaksud untuk membuat illfeel fulan. Dengan tegasnya fulanah menceritakan tentang semua kekurangannya dan sifat buruknya bahkan masalalu jahiliyahnya..dengan harapan fulan merasa tidak cocok.
Jauh diluar dugaan..hal itu semakin membuat fulan yakin untuk benar-benar menjadikannya istri. Hingga akhirnya prosespun dimulai...hingga 2 bulan berlalu entah apa yang terjadi...fulan menggantung dirinya...tapi itu membuat fulanah lega dan berharap semoga berakhir saja.. Tapi kejelasan itu semakin tidak nyata ketika dipertanyakan kembali pada sang ikhwan. Hingga berjalannya waktu tak ada statement apapun antara setengah hati ingin tetap menjalani atau tidak, seolah tak pernah terjadi apa-apa. Hingga 5 bulan kemudian, Fulan menghubunginya kembali dan menyatakan benar2 serius untuk melamar adiknya pada sang kakak karena ia yakin fulan adalah jodohnya disetiap istikhoroh cintanya..Murobbi fulanah pun akhirnya mempertegas kejelasan status mad'u nya ini pada murobbi si fulan..walaupun antara fulan & fulanah tidak pernah komuniaksi secara langsung dalam proses itu, ternyata Hal ini yang membuat fulanah mulai merasakan perasaan antara takut melepaskan atau melanjutkan disetiap istikhoro sepertiga malamnya..Hingga akhirnya Allah manyematkan keyakinan untuk menerima lamarannya setelaah 2x babak ditolak..dan kali ini ia langsung menerimanya dengan penuh keyakinan ketawakalan padaNya, apapun yang diterima manusia pastilah yang terbaik.
Mungkin memang mereka sudah ditakdirkan berjodoh walaupun harus melewati 3 babak sebuah ujian keimanan antara harapan dan kenyataan.
Yah..semua itu harus ada perjuangannya ketika memang yakin, juga siap dan matang dengan segala kemungkinan. Allahpun menjawab do'a dan harapan..cita-cita dan asa seorang hamba yang terus ikhtiar.
Teringat ada seseorang yang menasehati saya dengan bijaknya.."sesuatu yg baik hrs ditempuh dg cara yg baik pula, itulah sunnatullah (hukum alam), bukankah kita ingin menggenapi Islam? Sebagai da'i atau da'iyah? Kalo suka sama suka, tidak ada penghalang lain kecuali dari si manusianya sendiri, org lain hanya "rame" paling sesaat.
Kalo saya jd si ikhwan ya saya maju terus
Selesai, kerjakan yg lainnya..."
emang ikhwan itu pemikirannya terlalu simpel...bahkan saking simpelnya..itu yang membuat kata-kata "wanita ingin di mengerti"...
Dan kini fulan dan fulanah menjalani jalan hidup yang ternyata bersamanya fulan dengan fulanah..mempermudah semua urusan yang selama ini ia takutkan.
Sabtu, 12 Januari 2013
Memahami
“akhwat mempunyai kekhasan tersendiri, oleh karena itu perlu peran serta lingkup yang luas untuk memahaminya”. Ada beberapa perbedaan mendasar antara pria dan wanita yang mungkin sedikit banyak akan berpengaruh terhadap pola komunikasi antara mereka seperti :
1. Wanita cenderung berbicara dengan bahasa yang tidak langsung, sehingga terkadang sulit di tangkap oleh pria. Wanita cenderung berbelit-beli dalam menjelaskan dan makna inti yang terkandung dalam ucapannya juga implisit. Sedangkan pria cenderung eksplisit dan to the point termasuk dalam hal mengkritik, hal ini juga terkadang tidak bisa diterima oleh semua wanita, karena bisa saja jadi menyinggung perasaan.
2. Pria itu terkadang lambat merespon sesuatu, apakah itu sms atau panggilan telepon, walau tidak semua, akan tetapi cukup banyak juga pria yang meng-cuekkan keresahan dari pihak wanita. Hal ini mungkin disebabkan pihak pria butuh waktu untuk menimbang kebijakan.
3. Wanita biasanya penuh pertimbangan dalam menyampaikan sesuatu, bahkan untuk sesuatu yang mungkin menurut pihak pria tidak penting. Terkadang karena terlalu lama ditimbang dan tak urung disampaikan, dan pria yang bergerak dengan naluri langsung mengambil kebijakan yang mungkin bertolak belakang dengan pendapat wanita.
4. Pria sering menganggap ringan atau enteng hal-hal yang disampaikan oleh wanita. Pihak wanita sudah berpikir puluhan kali untuk menyampaikan pendapatnya, sedangkan pihak pria hanya merespon dengan “oh gitu yah, itu sih biasa, dibawa santai aja”
Kita juga perlu mampu memandang peran satu sama lain secara proporsional dan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan yang Ada selama tidak keluar dari Alqur'an dan sunnah..maka disinilah diperlukannya komunikasi yang efektif dengan saling terbuka tanpa menyepelkan yang lain.,hal-hal yang memang perlu disampaikan sebaiknya disampaikan secara jelas dan lugas, jangan terlalu banyak analogi dan penjelasan yang tidak bermakna atau implisit..maka ketika wanita sedang seperti itu, sesungguhnya mereka ingin sesuatu yang pasti jawabannya...so, sabar yaa bagi wanita yang menghadapi pria , begitupun sebaliknya...
Minggu, 06 Januari 2013
Green Always Keren..Mauuu!
Menyemangati diri sendiri dan imaginasi hari ini...hijau always keren dan bikin semangat...Love green..:))
Kamis, 03 Januari 2013
Rasanya Ingin sekali
Khadijah binti khuwailid, adalah nama yang sudah tidak asing lagi….
Beliau di juluki Ath-thohirah, yang berarti bersih dan suci. Beliau tumbuh dalam lingkungan keluarga yang mulia dan pada gilirannya beliau menjadi seorang wanita yang cerdas dan agung. Beliau dikenal sebagai seorang yang teguh dan cerdik dan memiliki perangai yang luhur. Karena itulah banyak laki-laki dari kaumnya menaruh simpati kepadanya.
Setelah bercerai dengan suami yang pertama, banyak dari para pemuka-pemuka Quraisy yang menginginkan Beliau untuk dijadikan istri, tetapi, Khadijah lebih memprioritaskan perhatiannya dalam mendidik putra-putrinya, juga sibuk mengurusi perniagaan yang kemudian dari hasil usaha yang di kelolanya, Beliau menjadi seorang yang kaya. Kepandaian dan kejelian Beliau, kemudian Beliau menawarkan Muhammad yang pada saat itu belumlah diangkat menjadi Nabi, untuk menjual dagangannya. Kejujuran dan sikap profesional yang di miliki Muhammad dalam berdagang, membuat kekayaan Khadijah semakin bertambah banyak.
Khadijah memiliki wajah yang cantik, berasal dari keturunan yang terhormat, memiliki martabat karena kepandaian dan kecerdasaanya, dan ia juga adalah wanita yang kaya raya. Maka tidaklah mengherankan dengan kondisi yang demikian itu semakin banyak para pemuka Quraisy yang terhormat dan kaya raya ingin menjadikan Khadijah sebagai istri. Singkat cerita, semua tawaran tersebut ditolak oleh khadijah, karena hatinya telah tertambat pada pribadi yang terpercaya, jujur, profesional dalam bekerja, dan memiliki akhlaq yang mulia, ia adalah Muhammad. Dan Allah mentakdirkan mereka untuk menikah, walaupun pada waktu itu, umur Khadijah yang telah sampai di usia 40 Tahun kecantikannya tetap mempesona Muhammad yang berumur 25 tahun.
Keutamaan Khadijah diriwayatkan sebagaimana sabda Rasulullah saw ;
“Tidaklah Allah mengganti untukku (istri) yang lebih baik darinya (khadijah). Dia beriman kepadaku saat orang-orang kufur. Dia mempercayaiku saat orang-orang mendustaiku. Dia memberikan hartanya kepadaku saat orang-orang mengharamkan harta untukku. Dan dia memberikan aku anak saat Allah tidak memberikan anak dari istri-istriku yang lain”.
Khadijah adalah sosok wanita pilihan yang Allah amanahkan untuk mendampingi Muhammad dalam menjalani tugasnya sebagai Rasul Allah.
Salah satu hikmah yang bisa kita petik dari kisah hidup khadijah, adalah keuletannya, kesungguhannya, kecerdasan dan ketelitiannya dalam menjalankan usaha perdagangan. Tetapi, semua usahanya itu tidaklah ia jadikan semata-mata untuk kesenangan yang bersifat keduniawian semata. Sebagaimana sabda Rasulullah, Khadijah dengan rela memberikan hartanya untuk kepentingan dakwah Rasulullah. Dan hal itu, Beliau lakukan sampai ajal menjemputnya.
Dan Allah memberikan pilihan bagi kaum wanita, apakah ia mau memilih sebagai pekerja, wanita karier, pengusaha, atau sebagai ibu rumah tangga.. Semua itu sama baiknya.
Selama ia menjaga kehormatannya, harga dirinya, dan taat pada aturan yang Allah tetapkan. Apapun pilihannya, Insya Allah akan bernilai pahala.
Dalam kisah Siti Khadijah, Allah telah mengabadikan teladan bagi kaum wanita…,
Khadijah, adalah wanita yang cerdas, ibu rumah tangga yang amanah, pendidik bagi anak-anaknya, pengusaha yang sukses, Istri seorang Nabi dan Rasul, dan pejuang di jalan Allah….
Dan tidaklah mungkin Allah jadikan khadijah sebagai teladan jika tidak mungkin untuk di teladani, karena pada dasarnya, kaum wanita…adalah kaum yang mampu melakukan semua itu…
Bagaimana bisa seperti khodijah..menjadi seperti ibuku (Sabar, Penyayang, adil, selalu mendahulukan anak2nya,teman dan pendidik yang baik untukku), seperti itu saja diri ini masih sangat jauh...Luar biasa ya, istri Rosulullaah yang satu ini..bahkan Allah pun menitipkan salam untuknya lewat malaikat jibril....
Ya Robb...aku bukanlah seperti khodijah, aku hanya wanita biasa yang ingin mendapatkan yang diluar kebiasaanku agar aku dapat belajar darinya dan membimbingku menjadi wanita yang lebih baik..!!!
Langganan:
Komentar (Atom)
.jpg)








