Kau lemah..karena kau hanyalah manusia biasa yang tak punya banyak kelebihan untuk membuatmu kuat.. Tapi kau kuat ketika kau sandarkan semua kelemahanmu pada yang Maha Pemberi kekuatan......."La haula wa laa quwwata illaa billaah"
Senantiasa kau curahkan apa yang menjadi bebanmu saat ini...beban pikiran maupun perasaan yang sedang kau rasakan....ketika kau berusaha melupakan apa yang membuatmu lemah..kau kan terus berusaha meminta kekuatan dariNya...
Tersadar ketika kau harus bangkit dari semua yang telah kau alami..itu hanyalah setitik ujian yang belum selesai kau lewati....kau pasti mampu menhadapinya...walaupun semua harapan yang kau gantungkan kepadaNya berharap menjadi sebuah kenyataan yang indah adanya...tapi kau harus yakin skenario dari Sang sutradara dialam semesta ini akan memberikan hal yang terbaik untukmu....ketika keresahan itu kembali datang, kegalauan itu semakin menjadi dan pengharapan itu semakin diujung tombak....bersiaplah dengan anugerah terindah yang akan kau dapatkan nanti....Allah takkan salah memberikan naskah skenario pada hambaNya...walaupun saat kau menjalaninya kau merasa dirimulah yang paling menderita...dirimulah yang paling tak kuat....tapi ingatlah..Allah takkan memberikan ujian yang tidak sanggup dipikul hambaNya....Ia menetapkan sesuai kemampuan hamba-hambaNya yang mau bertaqwa..karena Allah hanya menilai derajatnya dari taqwanya..
"Sesungguhnya kami telah ciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur, yang kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan) karena itu kami jadikan dia mendengar dan melihat" (QS. Al-insan : 2)
Sadar kita hanyalah manusia yang tak punya apa-apa..karena semua yang ada pada diri manusia hanyalah titipan dari Sang Maha Kuasa atas segala sesuatu.....sedih memang jika harapan dan kenyataan atas apa yang impikan bukanlah jadi takdirmu....
Hingga saatnya kau kan rasakan tiap takdir yang kau dapatkan dan jalani dengan kepasrahan PadaNya semua adalah bukti kecintaanNya padamu.....
...I wish u was here...
...I'm the reason,miss u...
...but I know..that's only my dream...
...wish u all the best from Allah SWT....
... this is only mere disire for us.....
Sebuah kenyataan tiap peristiwa yang kita lalui kan terukir dan menjadi pelajaran berharga menuju proses yang Terbaik.
Kamis, 23 Februari 2012
Sosok Tangguh Idaman Surga
Masihkah ada alasan untuk tidak belajar dan menghafal al qur'an? T_T
Alasan Kami Mampu Bertahan
"Al Quran mengajarkan kami utk sanggup bertahan melawan gempuran serangan Israel" demikian papar Dr. Abdurrahman Jamal Yusuf.
Beliau adalah seorg pria berkebangsaan Palestina. Ia mendirikan yayasan Darul Quran was Sunnah di Gaza. Lebih dr 40 ribu hafiz kamil (penghafal 30 juz Al Quran) telah lahir di tangannya.
Dengan bangga ia nyatakan bahwa tradisi menghafal Al Quran membuat bangsa Palestina menjadi bangsa yang tangguh, kuat & istiqomah.
Itulah sepenggal kisah kehebatan bangsa Palestina yang disampaikan Dr. Abdurrahman Jamal Yusuf saat bersilaturahmi ke BAZNAS bbrp waktu lalu.
Lain lagi cerita Bayu, sahabatku. Saat berkesempatan hadir di Gaza dlm rangka menyampaikan bantuan, ia mendapat kehormatan berjumpa dgn tentara elit hamas. Ya, brigade Izzudin Al Qassam yang terkenal itu.
Pasukan super elit dan rahasia kebanggan Hamas & kaum muslimin.
Saking rahasianya, mereka tak saling kenal saat out of duty. Sulit bagi mossad utk mencari, mengejar apalagi mengalahkan mereka.
Saat berjumpa pr tentara bertopeng hitam tsb, Bayu mengajukan pertanyaan mewakili rasa kagumnya, "Apakah muslim Indonesia bisa menjadi anggota bridage Izzudin Al Qassam?!"
Mereka para jundullah itu menjawab dengan ramah, "Tentu bisa... Asalkan memenuhi 3 syarat!!!"
"Apa itu syaratnya?" tanya Bayu kembali.
"Pertama, engkau hrs hafal Al Quran dulu hng tuntas 30 juz!" Jawab jubir mereka.
Glekkk...! Syarat pertama terasa berat untuk Bayu. Namun ia penasaran dgn syarat kedua. Ia berharap syarat berikutnya pasti akan lbh mudah. Lalu ia pun mengutarakan, "Lalu apa syarat kedua?!"
Jubir mereka meneruskan "Anda tidak boleh ketinggalan sholat subuh berjamaah di masjid selama 40 hari berturut-turut, dan syarat ketiga adalah....,"
"Cukup... Cukup!" pinta Bayu. Dua syarat itu sudah menusuk telak pribadi Bayu. Ia pun malu untuk menanyakan syarat yg ketiga.
Itulah sosok tangguh muslimin Palestina yg disampaikan Dr Abdurrahman & Bayu.
Bangsa Palestina dlm kondisi perang lbh dari 60 th masih sanggup menghafal Al Quran.
Lalu apa alasan kita muslimin di sini hng malas menghafalnya?!
Semuanya berpulang kepada diri Anda....
Bobby Herwibowo
Kauny Quantum Memory
Menghafal Al Quran Semudah Tersenyum
Semoga kita menjadi orang-orang tak jenuh untuk menghafal.....semangatkan diri untuk menghafal.....ayo semngat...\\(^_^)//...karena untuk menghafal begitu dahsyat godaannya,,,,,
Alasan Kami Mampu Bertahan
"Al Quran mengajarkan kami utk sanggup bertahan melawan gempuran serangan Israel" demikian papar Dr. Abdurrahman Jamal Yusuf.
Beliau adalah seorg pria berkebangsaan Palestina. Ia mendirikan yayasan Darul Quran was Sunnah di Gaza. Lebih dr 40 ribu hafiz kamil (penghafal 30 juz Al Quran) telah lahir di tangannya.
Dengan bangga ia nyatakan bahwa tradisi menghafal Al Quran membuat bangsa Palestina menjadi bangsa yang tangguh, kuat & istiqomah.
Itulah sepenggal kisah kehebatan bangsa Palestina yang disampaikan Dr. Abdurrahman Jamal Yusuf saat bersilaturahmi ke BAZNAS bbrp waktu lalu.
Lain lagi cerita Bayu, sahabatku. Saat berkesempatan hadir di Gaza dlm rangka menyampaikan bantuan, ia mendapat kehormatan berjumpa dgn tentara elit hamas. Ya, brigade Izzudin Al Qassam yang terkenal itu.
Pasukan super elit dan rahasia kebanggan Hamas & kaum muslimin.
Saking rahasianya, mereka tak saling kenal saat out of duty. Sulit bagi mossad utk mencari, mengejar apalagi mengalahkan mereka.
Saat berjumpa pr tentara bertopeng hitam tsb, Bayu mengajukan pertanyaan mewakili rasa kagumnya, "Apakah muslim Indonesia bisa menjadi anggota bridage Izzudin Al Qassam?!"
Mereka para jundullah itu menjawab dengan ramah, "Tentu bisa... Asalkan memenuhi 3 syarat!!!"
"Apa itu syaratnya?" tanya Bayu kembali.
"Pertama, engkau hrs hafal Al Quran dulu hng tuntas 30 juz!" Jawab jubir mereka.
Glekkk...! Syarat pertama terasa berat untuk Bayu. Namun ia penasaran dgn syarat kedua. Ia berharap syarat berikutnya pasti akan lbh mudah. Lalu ia pun mengutarakan, "Lalu apa syarat kedua?!"
Jubir mereka meneruskan "Anda tidak boleh ketinggalan sholat subuh berjamaah di masjid selama 40 hari berturut-turut, dan syarat ketiga adalah....,"
"Cukup... Cukup!" pinta Bayu. Dua syarat itu sudah menusuk telak pribadi Bayu. Ia pun malu untuk menanyakan syarat yg ketiga.
Itulah sosok tangguh muslimin Palestina yg disampaikan Dr Abdurrahman & Bayu.
Bangsa Palestina dlm kondisi perang lbh dari 60 th masih sanggup menghafal Al Quran.
Lalu apa alasan kita muslimin di sini hng malas menghafalnya?!
Semuanya berpulang kepada diri Anda....
Bobby Herwibowo
Kauny Quantum Memory
Menghafal Al Quran Semudah Tersenyum
Semoga kita menjadi orang-orang tak jenuh untuk menghafal.....semangatkan diri untuk menghafal.....ayo semngat...\\(^_^)//...karena untuk menghafal begitu dahsyat godaannya,,,,,
Selasa, 14 Februari 2012
Keresahanmu Bukti kepedulianmu atas amanahmu
Rasulullah saw. bersabda, “Tiada iman pada orang yang tidak menunaikan amanah; dan tiada agama pada orang yang tidak menunaikan janji.” (Ahmad dan Ibnu Hibban)
Amanah adalah kata yang sering dikaitkan dengan kekuasaan dan materi. Namun sesungguhnya kata amanah tidak hanya terkait dengan urusan-urusan seperti itu. Secara syar’i, amanah bermakna: menunaikan apa-apa yang dititipkan atau dipercayakan. Itulah makna yang terkandung dalam firman Allah swt.: “Sesungguhnya Allah memerintahkan kalian untuk menunaikan amanah-amanah kepada pemiliknya; dan apabila kalian menetapkan hukum di antara manusia hendaklah kalian menetapkan hukum dengan adil.” (An-Nisa: 58)
Ayat di atas menegaskan bahwa amanah tidak melulu menyangkut urusan material dan hal-hal yang bersifat fisik. Kata-kata adalah amanah. Menunaikan hak Allah adalah amanah. Memperlakukan sesama insan secara baik adalah amanah. Ini diperkuat dengan perintah-Nya: “Dan apabila kalian menetapkan hukum di antara manusia hendaklah kalian menetapkan hukum dengan adil.” Dan keadilan dalam hukum itu merupakan salah satu amanah besar.
Itu juga diperjelas dengan sabda Rasulullah saw., “Setiap kalian adalah pemimpin dan karenanya akan diminta pertanggungjawaban tentang kepemimpinannya. Amir adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban tentang mereka. Lelaki adalah pemimpin di tengah keluarganya dan ia akan diminta pertanggungjawaban tentang mereka. Seorang wanita adalah pemimpin di rumah suaminya dan atas anak-anaknya dan ia akan diminta pertanggungjawaban tentangnya. Seorang hamba adalah pemimpin atas harta tuannya dan ia akan diminta pertanggungjawaban tentang itu. Dan setiap kalian akan diminta pertanggungjawaban tentang kepemimpinannya.” (Muttafaq ‘Alaih)
Dan Allah swt. berfirman: “Sesungguhnya Kami menawarkan amanah kepada langit, bumi, dan gunung-gunung. Namun mereka menolak dan khawatir untuk memikulnya. Dan dipikullah amanah itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zhalim lagi amat bodoh.” (Al-Ahzab 72)
Dari nash-nash Al-Qur’an dan sunnah di atas nyatalah bahwa amanah tidak hanya terkait dengan harta dan titipan benda belaka. Amanah adalah urusan besar yang seluruh semesta menolaknya dan hanya manusialah yang diberikan kesiapan untuk menerima dan memikulnya. Jika demikian, pastilah amanah adalah urusan yang terkait dengan jiwa dan akal. Amanah besar yang dapat kita rasakan dari ayat di atas adalah melaksanakan berbagai kewajiban dan menunaikannya sebagaimana mestinya.
Macam-macam amanah :
1. amanah fitrah;Allah menjadikan fitrah manusia senantiasa cenderung kepada tauhid,
kebenaran, dan kebaikan.(Al-A’raf: 172)
fitrah bisa saja terselimuti kepekatan hawa nafsu dan penyakit-penyakit jiwa
(hati). Untuk itulah manusia harus memperjuangkan amanah fitrah tersebut agar
fitrah tersebut tetap menjadi kekuatan dalam menegakkan kebenaran. Perkuat
tarbiyah kita dan pahami bi'ah sekitar kita.
2. amanah taklif syar’i (amanah yang diembankan oleh syari’at).
Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya Allah telah menetapkan fara-idh
(kewajiban-kewajiban), maka janganlah kalian mengabaikannya; menentukan batasan-
batasan (hukum), maka janganlah kalian melanggarnya; dan mendiamkan beberapa hal
karena kasih sayang kepada kalian dan bukan karena lupa.” (hadits shahih)
3. amanah menjadi bukti keindahan Islam.
Rasulullah saw. bersabda: “Barangsiapa yang menggariskan sunnah yang baik maka dia
mendapatkan pahalanya dan pahala orang-orang rang yang mengikutinya tanpa
mengurangi pahalanya sedikit pun.” (Hadits shahih)
4. amanah dakwah; Seorang muslim bukanlah orang yang merasa puas dengan keshalihan
dirinya sendiri. Ia akan terus berusaha untuk menyebarkan hidayah Allah kepada
segenap manusia. Amanah ini tertuang dalam ayat-Nya: “Serulah ke jalan Rabbmu
dengan hikmah dan nasihat yang baik.” (An-Nahl: 125)
Rasulullah saw. juga bersabda, “Jika Allah memberi petunjuk kepada seseorang
dengan usaha Anda, maka hal itu pahalanya bagi Anda lebih dibandingkan dengan
dunia dan segala isinya.” (al-hadits)
5. amanah untuk mengukuhkan kalimatullah di muka bumi.
“Allah telah mensyariatkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya
kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami
wahyukan kepada Ibrahim, Musa, dan Isa, yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah
kalian berpecah-belah tentangnya.” (Asy-Syura: 13)
6. amanah tafaqquh fiddin (mendalami agama).
“Tidaklah sepatutnya bagi orang-orang yang beriman itu pergi semuanya (ke medan
perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa
orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama.” (At-Taubah: 122)
Sumber: http://www.dakwatuna.com/2007/05/171/amanah
Yaa ternyata amanah itu berat sekali...dan ketika kita merasakan keresahan amanah kita dalam kondisi gejolak da'wah yang terkadang membuat kita merasa tidak sanggup menjaga dan menjalaninya,,membuat semangat da'wah menjadi turun, futur semakin ngeluyur mndakati diri yang imannya sedang kabur, hingga saat kita sudah tak sanggup dengan keadaan diri,,membuat kita makin tercebur..dan nyaman dengan ketidak amanahan....maka sesungguhnya apa yang kau miliki saat ini dan kau hadapi saat ini..itu adalah amanah dari Allah..sebagaimana sebuah ujian ketika kita ingin menaikkan levelisasi..amanah adalah satu-satunya yang dapat menjaga kita jika kita berusaha meredam keresahan dengan diringi dengan tawadhu dan tawazhun pada Sang Pemberi Amanah didunia.....
Dan bersabarlah dan teruslah berusaha bangkit dalam menunaikan amanah-amanah yang sedang kau hadapi saat ini..karena itu bukti kepedulianmu atas amanahmu..semoga Allah memberi punggung yang kuat , kejernihan pikiran dan kebeningan hati untuk menjalaninya..bukan karena kesomabongan diri karena merasa besar dengan amanah yang didapat..tapi karena ia akan dimintai pertanggung jawabanNya di akhirat kelak..
wallohu'alam bisshowwab
SALAM SEMANGAT.....
Amanah adalah kata yang sering dikaitkan dengan kekuasaan dan materi. Namun sesungguhnya kata amanah tidak hanya terkait dengan urusan-urusan seperti itu. Secara syar’i, amanah bermakna: menunaikan apa-apa yang dititipkan atau dipercayakan. Itulah makna yang terkandung dalam firman Allah swt.: “Sesungguhnya Allah memerintahkan kalian untuk menunaikan amanah-amanah kepada pemiliknya; dan apabila kalian menetapkan hukum di antara manusia hendaklah kalian menetapkan hukum dengan adil.” (An-Nisa: 58)
Ayat di atas menegaskan bahwa amanah tidak melulu menyangkut urusan material dan hal-hal yang bersifat fisik. Kata-kata adalah amanah. Menunaikan hak Allah adalah amanah. Memperlakukan sesama insan secara baik adalah amanah. Ini diperkuat dengan perintah-Nya: “Dan apabila kalian menetapkan hukum di antara manusia hendaklah kalian menetapkan hukum dengan adil.” Dan keadilan dalam hukum itu merupakan salah satu amanah besar.
Itu juga diperjelas dengan sabda Rasulullah saw., “Setiap kalian adalah pemimpin dan karenanya akan diminta pertanggungjawaban tentang kepemimpinannya. Amir adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban tentang mereka. Lelaki adalah pemimpin di tengah keluarganya dan ia akan diminta pertanggungjawaban tentang mereka. Seorang wanita adalah pemimpin di rumah suaminya dan atas anak-anaknya dan ia akan diminta pertanggungjawaban tentangnya. Seorang hamba adalah pemimpin atas harta tuannya dan ia akan diminta pertanggungjawaban tentang itu. Dan setiap kalian akan diminta pertanggungjawaban tentang kepemimpinannya.” (Muttafaq ‘Alaih)
Dan Allah swt. berfirman: “Sesungguhnya Kami menawarkan amanah kepada langit, bumi, dan gunung-gunung. Namun mereka menolak dan khawatir untuk memikulnya. Dan dipikullah amanah itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zhalim lagi amat bodoh.” (Al-Ahzab 72)
Dari nash-nash Al-Qur’an dan sunnah di atas nyatalah bahwa amanah tidak hanya terkait dengan harta dan titipan benda belaka. Amanah adalah urusan besar yang seluruh semesta menolaknya dan hanya manusialah yang diberikan kesiapan untuk menerima dan memikulnya. Jika demikian, pastilah amanah adalah urusan yang terkait dengan jiwa dan akal. Amanah besar yang dapat kita rasakan dari ayat di atas adalah melaksanakan berbagai kewajiban dan menunaikannya sebagaimana mestinya.
Macam-macam amanah :
1. amanah fitrah;Allah menjadikan fitrah manusia senantiasa cenderung kepada tauhid,
kebenaran, dan kebaikan.(Al-A’raf: 172)
fitrah bisa saja terselimuti kepekatan hawa nafsu dan penyakit-penyakit jiwa
(hati). Untuk itulah manusia harus memperjuangkan amanah fitrah tersebut agar
fitrah tersebut tetap menjadi kekuatan dalam menegakkan kebenaran. Perkuat
tarbiyah kita dan pahami bi'ah sekitar kita.
2. amanah taklif syar’i (amanah yang diembankan oleh syari’at).
Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya Allah telah menetapkan fara-idh
(kewajiban-kewajiban), maka janganlah kalian mengabaikannya; menentukan batasan-
batasan (hukum), maka janganlah kalian melanggarnya; dan mendiamkan beberapa hal
karena kasih sayang kepada kalian dan bukan karena lupa.” (hadits shahih)
3. amanah menjadi bukti keindahan Islam.
Rasulullah saw. bersabda: “Barangsiapa yang menggariskan sunnah yang baik maka dia
mendapatkan pahalanya dan pahala orang-orang rang yang mengikutinya tanpa
mengurangi pahalanya sedikit pun.” (Hadits shahih)
4. amanah dakwah; Seorang muslim bukanlah orang yang merasa puas dengan keshalihan
dirinya sendiri. Ia akan terus berusaha untuk menyebarkan hidayah Allah kepada
segenap manusia. Amanah ini tertuang dalam ayat-Nya: “Serulah ke jalan Rabbmu
dengan hikmah dan nasihat yang baik.” (An-Nahl: 125)
Rasulullah saw. juga bersabda, “Jika Allah memberi petunjuk kepada seseorang
dengan usaha Anda, maka hal itu pahalanya bagi Anda lebih dibandingkan dengan
dunia dan segala isinya.” (al-hadits)
5. amanah untuk mengukuhkan kalimatullah di muka bumi.
“Allah telah mensyariatkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya
kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami
wahyukan kepada Ibrahim, Musa, dan Isa, yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah
kalian berpecah-belah tentangnya.” (Asy-Syura: 13)
6. amanah tafaqquh fiddin (mendalami agama).
“Tidaklah sepatutnya bagi orang-orang yang beriman itu pergi semuanya (ke medan
perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa
orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama.” (At-Taubah: 122)
Sumber: http://www.dakwatuna.com/2007/05/171/amanah
Yaa ternyata amanah itu berat sekali...dan ketika kita merasakan keresahan amanah kita dalam kondisi gejolak da'wah yang terkadang membuat kita merasa tidak sanggup menjaga dan menjalaninya,,membuat semangat da'wah menjadi turun, futur semakin ngeluyur mndakati diri yang imannya sedang kabur, hingga saat kita sudah tak sanggup dengan keadaan diri,,membuat kita makin tercebur..dan nyaman dengan ketidak amanahan....maka sesungguhnya apa yang kau miliki saat ini dan kau hadapi saat ini..itu adalah amanah dari Allah..sebagaimana sebuah ujian ketika kita ingin menaikkan levelisasi..amanah adalah satu-satunya yang dapat menjaga kita jika kita berusaha meredam keresahan dengan diringi dengan tawadhu dan tawazhun pada Sang Pemberi Amanah didunia.....
Dan bersabarlah dan teruslah berusaha bangkit dalam menunaikan amanah-amanah yang sedang kau hadapi saat ini..karena itu bukti kepedulianmu atas amanahmu..semoga Allah memberi punggung yang kuat , kejernihan pikiran dan kebeningan hati untuk menjalaninya..bukan karena kesomabongan diri karena merasa besar dengan amanah yang didapat..tapi karena ia akan dimintai pertanggung jawabanNya di akhirat kelak..
wallohu'alam bisshowwab
SALAM SEMANGAT.....
Jumat, 10 Februari 2012
Menjadi Bidadari Surga sang Pangeran tercinta
“Wahai Rasulullah, manakah yang lebih utama, wanita dunia ataukah bidadari yang bermata jeli?”
Beliau menjawab, “Wanita-wanita dunia lebih utama daripada bidadari-bidadari yang bermata jeli, seperti kelebihan apa yang tampak daripada apa yang tidak tampak.”
“Karena apa wanita dunia lebih utama daripada mereka?”
Beliau menjawab, “Karena shalat mereka, puasa dan ibadah mereka kepada Allah. Allah meletakkan cahaya di wajah mereka, tubuh mereka adalah kain sutera, kulitnya putih bersih, pakaiannya berwarna hijau, perhiasannya kekuning-kuningan, sanggulnya mutiara dan sisirnya terbuat dari emas. Mereka berkata, ‘Kami hidup abadi dan tidak mati, kami lemah lembut dan tidak jahat sama sekali, kami selalu mendampingi dan tidak beranjak sama sekali, kami ridha dan tidak pernah bersungut-sungut sama sekali. Berbahagialah orang yang memiliki kami dan kami memilikinya.’.”
“Wahai Rasulullah, salah seorang wanita di antara kami pernah menikah dengan dua, tiga, atau empat laki-laki lalu meninggal dunia. Dia masuk surga dan mereka pun masuk surga pula. Siapakah di antara laki-laki itu yang akan menjadi suaminya di surga?”
Beliau menjawab, “Wahai Ummu Salamah, wanita itu disuruh memilih, lalu dia pun memilih siapa di antara mereka yang akhlaknya paling bagus, lalu dia berkata, ‘Wahai Rabb-ku, sesungguhnya lelaki inilah yang paling baik akhlaknya tatkala hidup bersamaku di dunia. Maka nikahkanlah aku dengannya’. Wahai Ummu Salamah, akhlak yang baik itu akan pergi membawa dua kebaikan, dunia dan akhirat.”
Subhanallah...betapa mulia seorang wanita sholehah bahkan melebihi bidadari - bidadari penghuni surga.Seperti dalam surat An nisa ayat 34 " ..wanita solehah ialah wanita yang tunduk kepada Allah dan mentaati suaminya dan memelihara diri ketika suaminya tidak ada...
Menikah bukan hanya suatu kegiatan spiritual untuk menyatukan dua kepala, dua hati, dan dua pemikiran. Lebih dari itu, segala hal yang mungkin tidak kita ketahui selama menjalin hubungan akan terungkap dalam suatu biduk yang bernama pernikahan. Kelebihan dan kekurangan, berbagi tawa maupun tangisan, bahkan segala emosi yang tidak pernah tampak pada saat sebelum menikah bisa saja muncul setelah pernikahan. Menikah bukan hanya mencari teman selama hidup di dunia, namun juga teman di akhirat. Disinilah mulai ada pembagian antara hak dan kewajiban seorang suami dan istri. Suami berusaha dalam memberi nafkah lahir dan batin untuk keluarganya dan seorang istri berperan sebagai sumber kebahagiaan bagi suaminya.
Allah SWT berfirman :
“dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (QS. Ar-Ruum : 21)
Mencintai pasangan hidup adalah sebuah pekerjaan yang didalamnya begitu banyak tuntutan untuk melaksanakan kewajiban-kewajiban kita pada orang lain dengan tulus karena Cinta RobbNya. Membuat kita genap-menggenapi, dan saling menyempurnakan karya kehidupan. Memberi semua kebaikan dalam jiwa, mellaui tatapan mata, kata dan tindakan. Dalam rumah penuh cinta itu kita menemukan rasa aman, kenyamanan dan kekutan untuk terus tumbuh. Dan sebab itulah rumah begitu menghadirkan surga dalam kehidupan kita. Utuh dan Abadi. Adakah do'a cinta yang lebih agung dari pada apa yang diajarkan rosulullah pada sepasang suami dan istri..yaitu ketika meletakkan dasar dari bangunan hubungan jiwa yang abadi? letakkan tangan kananmu diatas ubun-ubun istrimu dan do'akan padanya :
"Ya Allah aku Mohon padaMu kebaikan perempuan ini dan semua kebaikan yang tercipta bersama penciptaannya."
Untukmu Bekal yang ingin menjadi Bidadari surga untuk suaminya :
‘Abdullah bin Ja’far berwasiat kepada putrinya pada hari pernikahannya, “Hindarilah olehmu sifat cemburu, karena merupakan kunci terjadinya perceraian. Jauhilah olehmu banyak mencela, karena akan menyebabkan kebencian. Pergunakanlah celak, karena merupakan perhiasan yang paling baik. Dan wewangian yang paling semerbak adalah air.”
Seorang ibu menasehati putrinya pada malam pernikahan, dia berkata, “Kamu wajib untuk qona’ah, mendengar dan taat, menjaga diri dan tenang. Jagalah kecintaan. peliharalah harta benda. Bantulah pekerjaannya. Kerjakan apa yang menyenangkannya. Simpanlah rahasianya. Jangan menentang perintahnya. Tutuplah cela dan sakunya. Cintailah dia ketika sudah tua. Jagalah lisanmu. Pilihlah tetanggamu. Dan kokohlah didalam keimananmu.”
Lalu dimanakah Anda wahai wanita yang mulia dari wasiat-wasiat berharga ini untuk dipersembahkan kepada seorang suami yang disabdakan oleh Rosulullah, “Dia adalah surga dan nerakamu.”
Maka tidak sepantasnya bagi seorang istri untuk tertawa dihadapan suaminya ketika dia dalam keadaan marah. Dan tidak sepantasnya bagi seorang istri tatkala suaminya marah, dia tinggalkan dan tidak berusaha untuk menjadikannya ridha. Karena hal ini akan semakin menambah kemarahan suami. Betapa banyak istri yang mempunyai tempat tersendiri didalam hati suaminya karena dia selalu berusaha untuk mencintainya dan membuatnya ridha, sampaipun tatkala sang suami marah kepadanya dalam keadaan dia yang salah terhadap hak istrinya.
Nabi sholallohu ‘alaihi wasallam bersabda, “Maukah aku kabarkan kepada kalian tentang wanita-wanita kalian yang berada disurga? Yang penyayang, banyak anak dan banyak meminta maaf; yaitu wanita yang tatkala dizhalimi (oleh suaminya) mengatakan, ‘Ini tanganku berada di tanganmu, aku tidak akan merasakan ketenangan hingga engkau ridha’.”
Dan istri harus tahu bahwa membantu suami adalah wajib baginya. Wajib baginya untuk menaati suami dalam perkara yang halal. Adapun dalam perkara yang harom, maka tidak boleh menaatinya. Karena itu wajib baginya untuk mengerjakan apa yang dibutuhkan oleh suami dirumahnya, tunduk kepadanya dan tidak sombong.
Istri sholihah adalah yang mengetahui tentang agungnya kedudukan suami; dan besarnya hak suami atasnya. Maka dia akan berusaha keras untuk memberikan ketenangan dan kebahagiaan kepadanya. Seorang istri hendaknya merenungkan sabda Rosulullah, “Seandainya aku (boleh) memerintahkan seseorang untuk sujud kepada orang lain, niscaya aku perintahkan istri untuk sujud kepada suaminya.”
Maka wajib bagi istri untuk melayani suami dengan baik, menjaga rahasianya dan memelihara hartanya, karena dia adalah orang yang diamanati. Jangan sampai membuka tirainya kepada selain suami. Melembutkan hati anak-anak atasnya. Menghindari sikap keras dan kasar. Jika suami memberikan bantuan atau hadiah -misalnya-, maka berterimakasihlah atas perbuatannya dan memujinya dengan baik. Jangan mencela apa yang dia berikan dan jangan mencaci apa yang dia kerjakan untuk istri dan anak-anaknya. Istri harus mencari tempat-tempat yang bisa menjadikan suami ridha, kemudian bergegas mengerjakannya.
Selalu membantu suami untuk menjaga diri dan menghindar dari fitnah. Maka jangan tinggalkan tempat tidur suaminya, menyingkir tidur sendirian. Nabi bersabda, “Demi Dzat yang jiwaku berada di Tangan-Nya, tidaklah seorang suami mengajak istrinya ke tempat tidur, kemudian istri menolaknya, kecuali yang di langit akan marah kepada istri tersebut hingga suami ridha kepadanya.”
Maka temanilah suami didunia dengan cara yang baik. Kerjakan apa yang disukai suami -meski dia tidak menyukainya-, dan tinggalkanlah apa yang tidak disukai suami- meski dia menyukainya- karena mengharap pahala dari Alloh, dan sadar bahwa suami adalah tamu yang sedang singgah ditempatnya dan hampir pergi meninggalkannya, maka janganlah disakiti baik dengan ucapan maupun perbuatan.
Rosulullah bersabda, “Tidaklah seorang istri menyakiti suaminya didunia, kecuali istrinya dari bidadari berkata, ‘Jangan sakiti dia -semoga Alloh mencelakakan kamu-. Dia di sisimu hanyalah sekedar singgah, sebentar lagi akan meninggalkanmu menuju kami’.”
Ketahuilah bahwa wanita yang paling utama adalah yang selalu menganggap besar apa yang dilakukan oleh suaminya, meski perkara yang kecil. Memuji dihadapan orang lain dengan kebaikan meski suami penuh dengan kekurangan. Dia percaya bahwa semua itu akan berakibat baik baginya. Dan akan menjadi pendorong bagi suaminya pada suatu hari nanti untuk merasakan kecintaan dan kasih sayang istri kepadanya.
Hendaklah bersih hatinya terhadap suaminya. Jika dia kurang didalam memenuhi haknya, maka hendaklah dia pandai-pandai untuk menyampaikan hal tersebut dengan satu cara atau lainnya, tanpa menyakiti atau mencelanya, dengan mencari waktu yang tepat yang ketika itu pikiran suami sedang jernih dan lapang dada.
Wallohu 'alam bisshowwab.. ^_^
Beliau menjawab, “Wanita-wanita dunia lebih utama daripada bidadari-bidadari yang bermata jeli, seperti kelebihan apa yang tampak daripada apa yang tidak tampak.”
“Karena apa wanita dunia lebih utama daripada mereka?”
Beliau menjawab, “Karena shalat mereka, puasa dan ibadah mereka kepada Allah. Allah meletakkan cahaya di wajah mereka, tubuh mereka adalah kain sutera, kulitnya putih bersih, pakaiannya berwarna hijau, perhiasannya kekuning-kuningan, sanggulnya mutiara dan sisirnya terbuat dari emas. Mereka berkata, ‘Kami hidup abadi dan tidak mati, kami lemah lembut dan tidak jahat sama sekali, kami selalu mendampingi dan tidak beranjak sama sekali, kami ridha dan tidak pernah bersungut-sungut sama sekali. Berbahagialah orang yang memiliki kami dan kami memilikinya.’.”
“Wahai Rasulullah, salah seorang wanita di antara kami pernah menikah dengan dua, tiga, atau empat laki-laki lalu meninggal dunia. Dia masuk surga dan mereka pun masuk surga pula. Siapakah di antara laki-laki itu yang akan menjadi suaminya di surga?”
Beliau menjawab, “Wahai Ummu Salamah, wanita itu disuruh memilih, lalu dia pun memilih siapa di antara mereka yang akhlaknya paling bagus, lalu dia berkata, ‘Wahai Rabb-ku, sesungguhnya lelaki inilah yang paling baik akhlaknya tatkala hidup bersamaku di dunia. Maka nikahkanlah aku dengannya’. Wahai Ummu Salamah, akhlak yang baik itu akan pergi membawa dua kebaikan, dunia dan akhirat.”
Subhanallah...betapa mulia seorang wanita sholehah bahkan melebihi bidadari - bidadari penghuni surga.Seperti dalam surat An nisa ayat 34 " ..wanita solehah ialah wanita yang tunduk kepada Allah dan mentaati suaminya dan memelihara diri ketika suaminya tidak ada...
Menikah bukan hanya suatu kegiatan spiritual untuk menyatukan dua kepala, dua hati, dan dua pemikiran. Lebih dari itu, segala hal yang mungkin tidak kita ketahui selama menjalin hubungan akan terungkap dalam suatu biduk yang bernama pernikahan. Kelebihan dan kekurangan, berbagi tawa maupun tangisan, bahkan segala emosi yang tidak pernah tampak pada saat sebelum menikah bisa saja muncul setelah pernikahan. Menikah bukan hanya mencari teman selama hidup di dunia, namun juga teman di akhirat. Disinilah mulai ada pembagian antara hak dan kewajiban seorang suami dan istri. Suami berusaha dalam memberi nafkah lahir dan batin untuk keluarganya dan seorang istri berperan sebagai sumber kebahagiaan bagi suaminya.
Allah SWT berfirman :
“dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (QS. Ar-Ruum : 21)
Mencintai pasangan hidup adalah sebuah pekerjaan yang didalamnya begitu banyak tuntutan untuk melaksanakan kewajiban-kewajiban kita pada orang lain dengan tulus karena Cinta RobbNya. Membuat kita genap-menggenapi, dan saling menyempurnakan karya kehidupan. Memberi semua kebaikan dalam jiwa, mellaui tatapan mata, kata dan tindakan. Dalam rumah penuh cinta itu kita menemukan rasa aman, kenyamanan dan kekutan untuk terus tumbuh. Dan sebab itulah rumah begitu menghadirkan surga dalam kehidupan kita. Utuh dan Abadi. Adakah do'a cinta yang lebih agung dari pada apa yang diajarkan rosulullah pada sepasang suami dan istri..yaitu ketika meletakkan dasar dari bangunan hubungan jiwa yang abadi? letakkan tangan kananmu diatas ubun-ubun istrimu dan do'akan padanya :
"Ya Allah aku Mohon padaMu kebaikan perempuan ini dan semua kebaikan yang tercipta bersama penciptaannya."
Untukmu Bekal yang ingin menjadi Bidadari surga untuk suaminya :
‘Abdullah bin Ja’far berwasiat kepada putrinya pada hari pernikahannya, “Hindarilah olehmu sifat cemburu, karena merupakan kunci terjadinya perceraian. Jauhilah olehmu banyak mencela, karena akan menyebabkan kebencian. Pergunakanlah celak, karena merupakan perhiasan yang paling baik. Dan wewangian yang paling semerbak adalah air.”
Seorang ibu menasehati putrinya pada malam pernikahan, dia berkata, “Kamu wajib untuk qona’ah, mendengar dan taat, menjaga diri dan tenang. Jagalah kecintaan. peliharalah harta benda. Bantulah pekerjaannya. Kerjakan apa yang menyenangkannya. Simpanlah rahasianya. Jangan menentang perintahnya. Tutuplah cela dan sakunya. Cintailah dia ketika sudah tua. Jagalah lisanmu. Pilihlah tetanggamu. Dan kokohlah didalam keimananmu.”
Lalu dimanakah Anda wahai wanita yang mulia dari wasiat-wasiat berharga ini untuk dipersembahkan kepada seorang suami yang disabdakan oleh Rosulullah, “Dia adalah surga dan nerakamu.”
Maka tidak sepantasnya bagi seorang istri untuk tertawa dihadapan suaminya ketika dia dalam keadaan marah. Dan tidak sepantasnya bagi seorang istri tatkala suaminya marah, dia tinggalkan dan tidak berusaha untuk menjadikannya ridha. Karena hal ini akan semakin menambah kemarahan suami. Betapa banyak istri yang mempunyai tempat tersendiri didalam hati suaminya karena dia selalu berusaha untuk mencintainya dan membuatnya ridha, sampaipun tatkala sang suami marah kepadanya dalam keadaan dia yang salah terhadap hak istrinya.
Nabi sholallohu ‘alaihi wasallam bersabda, “Maukah aku kabarkan kepada kalian tentang wanita-wanita kalian yang berada disurga? Yang penyayang, banyak anak dan banyak meminta maaf; yaitu wanita yang tatkala dizhalimi (oleh suaminya) mengatakan, ‘Ini tanganku berada di tanganmu, aku tidak akan merasakan ketenangan hingga engkau ridha’.”
Dan istri harus tahu bahwa membantu suami adalah wajib baginya. Wajib baginya untuk menaati suami dalam perkara yang halal. Adapun dalam perkara yang harom, maka tidak boleh menaatinya. Karena itu wajib baginya untuk mengerjakan apa yang dibutuhkan oleh suami dirumahnya, tunduk kepadanya dan tidak sombong.
Istri sholihah adalah yang mengetahui tentang agungnya kedudukan suami; dan besarnya hak suami atasnya. Maka dia akan berusaha keras untuk memberikan ketenangan dan kebahagiaan kepadanya. Seorang istri hendaknya merenungkan sabda Rosulullah, “Seandainya aku (boleh) memerintahkan seseorang untuk sujud kepada orang lain, niscaya aku perintahkan istri untuk sujud kepada suaminya.”
Maka wajib bagi istri untuk melayani suami dengan baik, menjaga rahasianya dan memelihara hartanya, karena dia adalah orang yang diamanati. Jangan sampai membuka tirainya kepada selain suami. Melembutkan hati anak-anak atasnya. Menghindari sikap keras dan kasar. Jika suami memberikan bantuan atau hadiah -misalnya-, maka berterimakasihlah atas perbuatannya dan memujinya dengan baik. Jangan mencela apa yang dia berikan dan jangan mencaci apa yang dia kerjakan untuk istri dan anak-anaknya. Istri harus mencari tempat-tempat yang bisa menjadikan suami ridha, kemudian bergegas mengerjakannya.
Selalu membantu suami untuk menjaga diri dan menghindar dari fitnah. Maka jangan tinggalkan tempat tidur suaminya, menyingkir tidur sendirian. Nabi bersabda, “Demi Dzat yang jiwaku berada di Tangan-Nya, tidaklah seorang suami mengajak istrinya ke tempat tidur, kemudian istri menolaknya, kecuali yang di langit akan marah kepada istri tersebut hingga suami ridha kepadanya.”
Maka temanilah suami didunia dengan cara yang baik. Kerjakan apa yang disukai suami -meski dia tidak menyukainya-, dan tinggalkanlah apa yang tidak disukai suami- meski dia menyukainya- karena mengharap pahala dari Alloh, dan sadar bahwa suami adalah tamu yang sedang singgah ditempatnya dan hampir pergi meninggalkannya, maka janganlah disakiti baik dengan ucapan maupun perbuatan.
Rosulullah bersabda, “Tidaklah seorang istri menyakiti suaminya didunia, kecuali istrinya dari bidadari berkata, ‘Jangan sakiti dia -semoga Alloh mencelakakan kamu-. Dia di sisimu hanyalah sekedar singgah, sebentar lagi akan meninggalkanmu menuju kami’.”
Ketahuilah bahwa wanita yang paling utama adalah yang selalu menganggap besar apa yang dilakukan oleh suaminya, meski perkara yang kecil. Memuji dihadapan orang lain dengan kebaikan meski suami penuh dengan kekurangan. Dia percaya bahwa semua itu akan berakibat baik baginya. Dan akan menjadi pendorong bagi suaminya pada suatu hari nanti untuk merasakan kecintaan dan kasih sayang istri kepadanya.
Hendaklah bersih hatinya terhadap suaminya. Jika dia kurang didalam memenuhi haknya, maka hendaklah dia pandai-pandai untuk menyampaikan hal tersebut dengan satu cara atau lainnya, tanpa menyakiti atau mencelanya, dengan mencari waktu yang tepat yang ketika itu pikiran suami sedang jernih dan lapang dada.
Wallohu 'alam bisshowwab.. ^_^
Langganan:
Komentar (Atom)