Sebuah kenyataan tiap peristiwa yang kita lalui kan terukir dan menjadi pelajaran berharga menuju proses yang Terbaik.
Minggu, 16 September 2018
Jagoan Tak Berdaya di Meja Operasi
01/09/18
Karna hari ini olahraga...alhamdulillaah barokallaah makanan sampe 3 box untuk tiap guru.
Dengan lahap yang kami makan adalah nasi padang dengan porsi 2 centong menurut kami. Minum teh madu..lezat dan nikmat...hingga sore saat privat kuhabiskan box sabana dengan saus. Menjelang maghrib perut sudah merasa kembung. Tapi sostel dan baso udang begitu menggoda. Kulahap ia dan melanjutkannya dirumah berharap dirumah ada mamah dan adik utk ikut merasakan nikmatnya sostel dan baso udang yang kubawa. Tapi, menjelang jam9 malam perutku semakin tidak enak, sepeerti banyak gas dan tidak mampu mengolah semua makanan yang kulahap hari ini. Hingga akhirnya, seperti yang sudah sudah...aku mengira asam lambungku naik, mual tapi tidak bisa muntah..sakitnya semakin terasa hingga aku muntah pada jam11.30..tidak ada orang yang bisa kumintai tolong sakitnya semakin perih seperti di peras..memegang hp saja aku gemetar. Sampai akhirnya aku sanggup memessage adikku untuk membelikan polysilane..alhamdulillaah adikku pulang dan segera membelikannya.setelah minum polysilane pukul 02.30 pagi...aku berhasil terlelap. Hingga pagi menjelang kucoba bangun nyatanya perutku semakin sakit...muter kekanan, bawah, kiri, atas..tak karuan...memasukan makananpun sangat sakit, tidurpun hanya bisa terlentang di kasur tak bisa menghadap kanan maupun kiri, ke kamar mandipun harus sekuat tenaga menahan sakit. Itu berlangsung hingga hari minggu..aku langsung minum ranitidine obat yang biasa ku minum jika perutku sakit seperti ini. Tetap saja kondisiku tidak berubah, hanya lebih kuat berjalan dibanding hari sabtu.
03/09/18
Pagi ini aku haid ternyata, perutku sebelah kiri semakin sakit. Kukira ini hanya sakit perut haid yang sejam dua jam normal kembali. Nyatanya perutku semakin sakit setelah minum jus melon, karna 2 hari tidak bisa masuk apa apa kecuali air putih. Sakitnya semakin kekanan..mamah sudah khawatir dengan kondisiku yang pucat. Akhirnya habis maghrib aku mandi dan memutuskan ke IGD Rawamangun. Setelah diperiksa aku dinyatakan usus buntu dan harus operasi. Karna hari pertama haid, dokter bedah tidak mengizinkan langsung operasi maka dijadwalkan pada hari ke 5 untuk operasi. Maka hari itu aku hanya mendapat suntikan antibiotik dan nyeri. Dan boleh pulang dengan meminum obat selama belum operasi. Kondisiku membaik setelah minum obat dari sana. Makanan sedikit sedikit spt kentang dan telur juga jus masuk ke perut walau masih nyeri bahkan bisa buang air besar. Tapi tetap saja perutku terasa sakit dan fokus kesebelah kanan.
05/09/18
Pagi ini aku konsultasi ke dokter bedah yaitu Dr. Valery di RS. Rawamangun dan menjadwalkan operasi hari jumat tanggal 7. Dengan diagnosa peronitis umum dengan appendicular mass + TB on OAT (IV)..artinya aku terdiagnosa infeksi bakteri lapisan dinding dan peradangan usus buntu dan TB masa pengobatan bulan ke 4.
06/09/18
Aku sudah siap utk di Rawat dan ke RS. Rawamangun untuk booking kamar. Ternyata sampainya disana semua kamar masih penuh. Sedangkan kondisiku sudah tak tahan...nyerinya tak kunjung hilang. Naik motor pelan saja sakit. Suster yang melihat kondisiku menyarankan utk pindah RS saja masuk IGD persahabatan karna jika menunggu kamar kosong dan belum jelas khawatir kondisiku semakin parah. Dengan persetujuan Dr. Valery akupun diperbolehkan cancel jadwal. Kuputuskan ke IGD persahabatan setelah ashar bersama adikku oji. Sampai disana akupun segera ditangani.setelah konsultasi dokter IGD dengan diagnosa kemungkinan besar usus buntu. Pukul 04.30 suster mengambil sampel darah dan urine utk ke lab. Jam17.30 tanganku di infus dengan tusukan jarum berkali kali karna darahku tak keluar. Sampai akhirnya harus lewat arteri yang sakitnya seperti disetrum. Sakit sekali...aku baru merasakan sakitnya diinfus. Pokoknya ga enak deh.
Mulailah perjalanan periksa darah, urine, rontgen, bedah dilakukan hingga bagian obgin. Setelah diperiksa ternyata memang ada kista 3 cm di rahimku..menurut dokter itu tidak bahaya karna aku belum menikah dan hamil. Namun hasil fotonya memang ada granjulan. Jam11 malam dokter Liem sbg dokter bedahku kembali menanyakan keadaan perutku..dan masih sama perut sebelah kanan dan kiriku sakit. Kuyakinkan diri apakah ini memang usus buntu, dan dokter liem dgn raut tidak meyakinkan bilang "kemungkinan besar usus buntu, tapi nanti kita lihat pas operasi ya!". Aku hanya bs pasrah dg kondisiku sambil memperbanyak zikir. Hari semakin malam dan aku mulai mengantuk menunggu persiapan operasi. Jam1.30 malam suster meyakinkanku dan memberitahu operasi akan berlangsung. Jam2 aku masuk R.operasi yang begitu dingin hanya selimut yang menutupi tubuh ini. Aku tak membuka mata karna aku menahan sakit dan ngantuk. Operasipun dimulai. Dokter hanya menyuntikanku bius spinal yang mematikan rasa dari pinggang sampai kaki. Segala obat disuntikan lewat infusku. Sakit..tapi, apa daya tubuh ini sudah pasrah. Semua yang dikatakan dokter dan suara pembedahan ku terdengar dengan jelas.Aku tak bisa membayangkan apa yang dilakukan dokter dengan isi perutku. Ternyata usus buntuku baik baik saja, namun ususku lengket dan memang terjadi inflamasi. Usus buntuku ttp dipotong. Namun dokter belum menemukan apa yang dicari hingga membuat si pasien sakit. Dokter hampir menyerah, dan menelfon bagian obgin untuk datang ke ruang operasi. Dan kadar biuspun mulai menurun. Aku mulai merasakan sakitnya ditarik tarik. Akupun meringis mengucapkan sakit. Dokterpun langsung membius total diri ini. Aku tak tau tepatnya jam berapa operasi selesai yang jelas tubuhku menggigil tak henti henti walau 3 selimut sudah dipakaikan dan Nacl yg dipanaskan diletakan ditubuhku.
Jam8 aku dikeluarkan dari R.Operasi agar terkena matahari. Sampai akhirnya aku dibawa ke Kamar inap bedah. Tubuhku masih kedinginan..wajahku pucat pasi seperti mayat hidup. Pengaruh obat bius membuatku masih kesakitan dan dingin. Mataku tak mampu membuka..hanya bisa meringis kesakitan dan lemas tak berdaya hingga jam4 sore. Dokter obgin yang mengecek kondisikupun hanya memeriksa bekas operasiku. Tubuhku berganti suhu menjadi demam...semakin malam semakin demam,hingga mama harus mengompresku..perlahan suhu tubuhku mulai turun. Aku tak diperbolehkan minum sama sekali harus puasa hingga hari minggu pagi.
08/09/18
Keadaanku mulai membaik setelah suhu tubuhku normal. namun hb darahku masih rendah yaitu 2. Hingga tanganku harus kembali dikorbankan utk diambil darahnya guna ke lab. Dokter wisnu (*cool lhoh dokternya..๐) datang dan mengecek kondisiku dan mengatakan padaku bahwa ususku memang megalami inflamasi, namun saat operasi ditemukan nanah yang sudah menyebar dibelakang rahim dan indung telur. Dan dokter menyebutnya operasi laboratomi explorasi. Nanah itu disedot dan dibersihkan. Dokter menenangkanku bahwa operasi ini tinggal pemulihan saja. Tak lama jam8 dokter sulaiman (*yg ini ganteng,baik dan berwibawa๐
) datang dan mengecek kondisiku. Seperti dokter wisnu, dr. Sulaiman mengatakan hal yang hampir serupa namun ia bilang usus buntuku ttp dipotong karna peradangan dan ususku lengket jadi hanya dibersihkan saja.๐
Well...
Seorang Holidah yang biasa jengukin orang sakit dan nungguin orang sakit. Orang yang selalu menjaga kondisi tubuh dan sering nasehatin orang soal makanan dan kebersihan juga kesehatan akhirnya jatuh di meja operasi dan sekarang lemah tak berdaya karna serangan bakteri didalam tubuh. Dan selama ini ternyata penyebab perutku sakit, tipes dan bakteri mudah masuk adalah karna infeksi didalam tubuhku yang sdh mulai menyebar. Oiya diagnosa hasil rumah sakit aku operasi adalah "Abdominal Pain en Appendecitis with tuba ovarium abses" yaitu nyeri perut disertai inflamasi di usus buntu dan nanah di rahim dan indung telur.
Satu persatu teman temanku mulai menjengukku. Mulai dari Ani yang datang pas operasi masih berlangsung. Fera, ibad, bu puji, Indah, mertua muzlif, Rusma, Bu Fit, ka fat dan mba pi, binaan ex bekasi nanad, ratna, anisa,juga keluargaku. Setiap malam oji yang standby menjagaku. Alhamdulillaah adikku ini cukup sabar menjagaku. Karna setiap malam aku harus batuk dan itu sakit. Akupun kembali demam saat malam.adikkupun yang mengompres. Semoga Allah mempermudah urusan dan segera mengabulkan harapan harapanmu adikku yang baik hati dan tidak sombong rajin menabung dan suka menolong.๐
10/09/18
Alhamdulillaah hari minggu kemarin drain dan kateter aku udah dilepas. Lebih nyaman, walau harus berusaha yang namanya jadi bayi gede. Yaitu, pipis di pampers...oh GOD..hal paling annoying banget.Berusaha tapi ga bisa sampe akhirnya itu baru akan keluar jika kantung kemih udah penuh.๐
Dan alhamdulillaah siang ini aku udah boleh minum susu๐. MasyaAllaah susu Rumah sakit enak bangeet (*maybe efek ga boleh makan sampe 5 hari kali yaa..๐) itu susu nikmat banget tiada tara. Setengah jam langsung abis karna minumnya ga boleh sekaligus. Well..Dokter jaga datang dan mengganti perbanku da bilang kalau hari ini aku udah boleh pulang. Alhamdulillaah aku udah bisa duduk walau masih harus sekuat tenaga bangunnya. Tapi tanganku sampai detik ini bekas infusan masih keram dan agak pegal.maklum, abis diambilin darahnya di hampir seluruh area agar darahnya keluar. Dan kebetulan ada adik adik orenji yang datang bisa bantuin bawa barang pas pulang. Dirumahpun perwakilan tetangga pada jengukin (*jazakillaah khoiir mba uti, Mba Desi, Mama sri udah nengokin dan doain biar cepet sembuh),temen badaris Erma dan ima,siti, titis, ce iyya, Ayu, ada wahdah juga.
Jazakumullaah ahsanul jaza untuk para suster yang dari awal bantu ngecek aku, infus aku, dorong dorong aku untuk bantu cek sana sini.Para dokter bedah dan obgyn aku yang udah sabar ngecek kondisi aku. Para suster yang sabar dan ontime cek kondisi aku sampe aku mau pulang. Keluarga, tetangga serta saudara saudariku yang udah jenguk maupun mendoakan. Semoga pekerjaan kalian terus di ridhoi Allah, dimudahkan urusannya,selalu diberi kesehatan dan kesabaran ..yang belom dapat jodoh segera dapet jodoh. yang sudah berkeluarga semoga semakin di rahmati Allah dan dipermudah di dunia dan di akhirat.aamiin yaa robbal 'alamin..
So...Jaga kebersihan dan kesehatan selalu guys. Karna, sakit itu ga enak pake banget. Tapi, kalau kita udah yakin sama Qodarullaah..sakit dinikmatin dan disyukuri aja...jarang jarang kan seorang holidah 2 minggu lebih ga keluar rumah dan di kamar aja, ga ngapa ngapain...laya leye dikasur๐
. Temen pada silaturahim dan ngedoain..walaupun masih harus sekuat tenaga untuk berjalan cepat, duduk dengan sigap...berdiri dengan sempurna untuk bisa beraktifitas seperti sedia kala.InsyaAllah pemulihan itu berangsur angsur akan segera terjadi..aamiin๐
Langganan:
Komentar (Atom)