Minggu, 13 Januari 2013

Perjuangankah itu ...??

Tersebutlah disebuah kampus ternama, sebuah fakultas mengadakan seminar tentang memanaje kepribadian dengan mengundang pembicara yang sudah berpengalaman dalam bidangnya sebutlah si fulan...salah satu dari panitia akhwat itu sebutlah fulanah adalah kordinator acara saat itu, sehingga aktifitas dengan pembicara lebih banyak dibanding yang lain...akhwat yang cantik, cuek, supel, ramah dan cerdas ini adalah salah satu primadona pria-pria dikampus tersebut terutama difakultasnya...banyak laki-laki biasa, ikhwan bahkan nonmuslim sekalipun menaruh hati padanya dan beberapa dari mereka mencoba melamarnya. Dengan kecuekan dan kesupelannya itu membuat ia tak merasa risih ataupun takut karena ia tak mempedulikannya, selama masih dalam koridor yang wajar dengan mudah ia menolak ajakan ikhwan-ikhwan yang mengajak ta'aruf dengannya.

Hingga suatu hari ada sebuah sms masuk dalam inboxnya "Assalamu'alaikum wr wb..'afwan dengan mba fulanah yaa...saya mau mengembalikan pulpen yang mba pinjamkan pada saya waktu seminar difakultas mba, alamat rumah mba dimana yaa, mungkin bisa saya antar kerumah"..
Segera fulanah menelfon balik no yang masuk dalam inboxnya tadi dan mengatakan "Assalamu'alaikum..dengan bapak fulan yaa, iya saya fulanah yang meminjamkan pulpen pada bapak..ga apa-apa koq pak, bawa aja, anggap aja kenangan dari panitia...ga usah diantar kerumah,," , kemudian fulan menjawab
"wa'alaikumsalam...iya ga apa-apa,saya paling ga bisa bawa barang orang, walau hanya sekedar pulpen, kebetulan saya akan ke Jakarta, mungkin bisa sekalian lewat, boleh saya minta alamatnya..."
"Ya sudah terserah bapak aja...jadi ngerepotin cuma gara-gara pulpen..(kemudian fulanah memberikan alamatnya pada si fulan) "..tak lama percakapan dalam telfonpun berakhir dan diakhiri dengan keanehan dalam pikiran si fulanah.. *Ternyata hari gini masih ada yaa orang seperti itu...pembicara lagi...ah bodo amat itukan urusan dan maunya dia..emang urusan gue...* jawab fulanah dalam hatinya.
Tak lama seminggu setelah itu, alangkah kagetnya fulanah..saat ia membuka pintu sore hari setelah ia selesai menutup Toko Keluarganya. Ternyata si fulan benar-benar melakukan apa yang ia katakan untuk datang kerumah dengan alasan mengembalikan pulpen. Dipersilhkanlah fulan masuk layaknya tamu yang sedang bersilaturahim kerumahnya. Diperkenalkanlah fulan dengan keluarganya, fulanah bingung harus apa,ia panggillah kakak laki-laki kesayangannya yang selalu menjaganya di kampus dan pemimpin dikeluarganya yang menggantikan sosok ayah yang telah lama tiada..
"Kak..gw ga tau ya tu orang dateng sebenarnya ngapain, tapi feeling gw ga enak neh..kayanya ada maksud lain,lu ajak ngobrol aja yaa, urusan gw sama dia cuma ngembaliin pulpen dan udah selesai..terserah mw diapain, gw ke kamar ya ka..please, gw serahin ke lo ya.." pintanya memohon pada sang kakak,lalu ia meninggalkan ruangan dan masuk kedalam kamar.
Mulailah percakapan antar ikhwan ini dimulai seperti orang yang sudah akrab, mereka bercerita dan saling memberi pengalaman, diujung pembicaraan ternyata fulan menyatakan maksud kedatangannya kepada fulanah yaitu mengajak fulanah ta'aruf...dengan meminta izin pada ibu dan kakaknya langsung yang memang sebagai wali pengganti ayahnya. Maka pertemuanpun berakhir dan fulan pamit untuk permisi pulang tanpa fulanah tau maksud kedatangannya secara jelas.

Setelah tak nampak mobil si fulan dari kejauhan...keluargapun masuk, menutup pintu dan menuju ruang tengah. Bak tersambar petir fulanah setelah mendengar cerita sang kakak maksud dari kedatangan si fulan tadi.."Hah..ka, serius tu orang ngajakin fulanah ta'aruf, ya ampun, aku tuh belum siap ka , mah.., belom ada pikiran kesana,,,fokusan fulanah sekarang adalah bantuin mamah ditoko, ngurus adik-adik kesana kesini dan lagi mau skripsi dulu mah..ka,lagiankan fulanah kan masih 20 tahun...target fulanah nikah itu nanti setelah fulanah rasa semua udah berjalan baik.."

"oo gtu...kamu tuh akhwat fulanah, siap ga siap..seorang wanita ketika ada laki-laki baik , apalagi baik agamanya yang ingin melamar..tidak boleh langsung ditolak,,,kapan kamu target semua yang terjadi dikeluarga kita bisa selesai kalau cuma itu alasanny??sangat tidak syar'i..kamu kan udah paham itu" nasehat dan tanya sang kakak.

"yaaaa...ga tau si ka kapan, fulanah belom punya targetan ke arah situ..kakak taukan, semua laki-laki yang datang ke Fulanah, kan kakak yang tolak juga" jawabnya tak mau kalah..

"Itu sih terserah kamu..tapi kenapa ga coba kamu istikhorohin dulu aja, kali aja itu memang jodoh kamu, sayang lho..penampilan siiih standar, tapi pengetahuan agamanya cukup baik, sudah mapan, S2 pula...dan yang paling penting dia juga tarbiyah,,"

"teruuusss...fulanah harus terima gitu?..kaaak..kalau aku ga mau masa dipaksa...maaah, menurut mamah gimana??" pintanya

"Yaa kalau mamah si terserah kamu, lagian mamah juga pengen kamu biar ada yang jagain, asal kamu ga ninggalin mamah aja nanti..pas mamah ngobrol-ngobrol sama dia tadi..anaknya baik koq,dan udah mapan lagi, jadi mamah terserah kamu ajalah sama kakakmu.." jawab sang mamah... Haripun berlalu, fulanah begitu dirundung kegelisahan yang mendalam...kata siap itu membuat ia harus berfikir seribu langkah,tapi bisa ditepiskan hanya dengan 1 langkah jika dinilai tidak syar'i.Hingga 3 minggu berlalu,Allah membimbingnya untuk menjawab tidak...ternyata tidak semudah itu, fulan yang disangka sudah tidak ada urusan lagi dengannya karena sudah ditolak berusaha terus hingga akhwat ini mau menerima lamarannya. Ia memberikan buku tentang pernikahan pada fulanah, rajin silaturahim kerumah dengan alasan ingin bertemu dengan sang kakak. Hingga 2 bulan berlalu, tanpa disangka fulan mencoba melamarnya lagi..kali ini semakin membuat fulanah bingung bagaimana cara menolaknya, karena sebenarnya tidak ada alasan untuk menolaknya. Dengan nekat, ia mengambil jalan bermaksud untuk membuat illfeel fulan. Dengan tegasnya fulanah menceritakan tentang semua kekurangannya dan sifat buruknya bahkan masalalu jahiliyahnya..dengan harapan fulan merasa tidak cocok.

Jauh diluar dugaan..hal itu semakin membuat fulan yakin untuk benar-benar menjadikannya istri. Hingga akhirnya prosespun dimulai...hingga 2 bulan berlalu entah apa yang terjadi...fulan menggantung dirinya...tapi itu membuat fulanah lega dan berharap semoga berakhir saja.. Tapi kejelasan itu semakin tidak nyata ketika dipertanyakan kembali pada sang ikhwan. Hingga berjalannya waktu tak ada statement apapun antara setengah hati ingin tetap menjalani atau tidak, seolah tak pernah terjadi apa-apa. Hingga 5 bulan kemudian, Fulan menghubunginya kembali dan menyatakan benar2 serius untuk melamar adiknya pada sang kakak karena ia yakin fulan adalah jodohnya disetiap istikhoroh cintanya..Murobbi fulanah pun akhirnya mempertegas kejelasan status mad'u nya ini pada murobbi si fulan..walaupun antara fulan & fulanah tidak pernah komuniaksi secara langsung dalam proses itu, ternyata Hal ini yang membuat fulanah mulai merasakan perasaan antara takut melepaskan atau melanjutkan disetiap istikhoro sepertiga malamnya..Hingga akhirnya Allah manyematkan keyakinan untuk menerima lamarannya setelaah 2x babak ditolak..dan kali ini ia langsung menerimanya dengan penuh keyakinan ketawakalan padaNya, apapun yang diterima manusia pastilah yang terbaik.

Mungkin memang mereka sudah ditakdirkan berjodoh walaupun harus melewati 3 babak sebuah ujian keimanan antara harapan dan kenyataan.
Yah..semua itu harus ada perjuangannya ketika memang yakin, juga siap dan matang dengan segala kemungkinan. Allahpun menjawab do'a dan harapan..cita-cita dan asa seorang hamba yang terus ikhtiar.
Teringat ada seseorang yang menasehati saya dengan bijaknya.."sesuatu yg baik hrs ditempuh dg cara yg baik pula, itulah sunnatullah (hukum alam), bukankah kita ingin menggenapi Islam? Sebagai da'i atau da'iyah? Kalo suka sama suka, tidak ada penghalang lain kecuali dari si manusianya sendiri, org lain hanya "rame" paling sesaat.
Kalo saya jd si ikhwan ya saya maju terus Selesai, kerjakan yg lainnya..."
emang ikhwan itu pemikirannya terlalu simpel...bahkan saking simpelnya..itu yang membuat kata-kata "wanita ingin di mengerti"... Dan kini fulan dan fulanah menjalani jalan hidup yang ternyata bersamanya fulan dengan fulanah..mempermudah semua urusan yang selama ini ia takutkan.

Sabtu, 12 Januari 2013

Memahami

“akhwat mempunyai kekhasan tersendiri, oleh karena itu perlu peran serta lingkup yang luas untuk memahaminya”. Ada beberapa perbedaan mendasar antara pria dan wanita yang mungkin sedikit banyak akan berpengaruh terhadap pola komunikasi antara mereka seperti :
1. Wanita cenderung berbicara dengan bahasa yang tidak langsung, sehingga terkadang sulit di tangkap oleh pria. Wanita cenderung berbelit-beli dalam menjelaskan dan makna inti yang terkandung dalam ucapannya juga implisit. Sedangkan pria cenderung eksplisit dan to the point termasuk dalam hal mengkritik, hal ini juga terkadang tidak bisa diterima oleh semua wanita, karena bisa saja jadi menyinggung perasaan.

2. Pria itu terkadang lambat merespon sesuatu, apakah itu sms atau panggilan telepon, walau tidak semua, akan tetapi cukup banyak juga pria yang meng-cuekkan keresahan dari pihak wanita. Hal ini mungkin disebabkan pihak pria butuh waktu untuk menimbang kebijakan.

3. Wanita biasanya penuh pertimbangan dalam menyampaikan sesuatu, bahkan untuk sesuatu yang mungkin menurut pihak pria tidak penting. Terkadang karena terlalu lama ditimbang dan tak urung disampaikan, dan pria yang bergerak dengan naluri langsung mengambil kebijakan yang mungkin bertolak belakang dengan pendapat wanita.

4. Pria sering menganggap ringan atau enteng hal-hal yang disampaikan oleh wanita. Pihak wanita sudah berpikir puluhan kali untuk menyampaikan pendapatnya, sedangkan pihak pria hanya merespon dengan “oh gitu yah, itu sih biasa, dibawa santai aja”

Kita juga perlu mampu memandang peran satu sama lain secara proporsional dan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan yang Ada selama tidak keluar dari Alqur'an dan sunnah..maka disinilah diperlukannya komunikasi yang efektif dengan saling terbuka tanpa menyepelkan yang lain.,hal-hal yang memang perlu disampaikan sebaiknya disampaikan secara jelas dan lugas, jangan terlalu banyak analogi dan penjelasan yang tidak bermakna atau implisit..maka ketika wanita sedang seperti itu, sesungguhnya mereka ingin sesuatu yang pasti jawabannya...so, sabar yaa bagi wanita yang menghadapi pria , begitupun sebaliknya...

Minggu, 06 Januari 2013

Green Always Keren..Mauuu!

Menyemangati diri sendiri dan imaginasi hari ini...hijau always keren dan bikin semangat...Love green..:))




Kamis, 03 Januari 2013

Rasanya Ingin sekali

Khadijah binti khuwailid, adalah nama yang sudah tidak asing lagi….

Beliau di juluki Ath-thohirah, yang berarti bersih dan suci. Beliau tumbuh dalam lingkungan keluarga yang mulia dan pada gilirannya beliau menjadi seorang wanita yang cerdas dan agung. Beliau dikenal sebagai seorang yang teguh dan cerdik dan memiliki perangai yang luhur. Karena itulah banyak laki-laki dari kaumnya menaruh simpati kepadanya.
Setelah bercerai dengan suami yang pertama, banyak dari para pemuka-pemuka Quraisy yang menginginkan Beliau untuk dijadikan istri, tetapi, Khadijah lebih memprioritaskan perhatiannya dalam mendidik putra-putrinya, juga sibuk mengurusi perniagaan yang kemudian dari hasil usaha yang di kelolanya, Beliau menjadi seorang yang kaya. Kepandaian dan kejelian Beliau, kemudian Beliau menawarkan Muhammad yang pada saat itu belumlah diangkat menjadi Nabi, untuk menjual dagangannya. Kejujuran dan sikap profesional yang di miliki Muhammad dalam berdagang, membuat kekayaan Khadijah semakin bertambah banyak.
Khadijah memiliki wajah yang cantik, berasal dari keturunan yang terhormat, memiliki martabat karena kepandaian dan kecerdasaanya, dan ia juga adalah wanita yang kaya raya. Maka tidaklah mengherankan dengan kondisi yang demikian itu semakin banyak para pemuka Quraisy yang terhormat dan kaya raya ingin menjadikan Khadijah sebagai istri. Singkat cerita, semua tawaran tersebut ditolak oleh khadijah, karena hatinya telah tertambat pada pribadi yang terpercaya, jujur, profesional dalam bekerja, dan memiliki akhlaq yang mulia, ia adalah Muhammad. Dan Allah mentakdirkan mereka untuk menikah, walaupun pada waktu itu, umur Khadijah yang telah sampai di usia 40 Tahun kecantikannya tetap mempesona Muhammad yang berumur 25 tahun.
Keutamaan Khadijah diriwayatkan sebagaimana sabda Rasulullah saw ;
“Tidaklah Allah mengganti untukku (istri) yang lebih baik darinya (khadijah). Dia beriman kepadaku saat orang-orang kufur. Dia mempercayaiku saat orang-orang mendustaiku. Dia memberikan hartanya kepadaku saat orang-orang mengharamkan harta untukku. Dan dia memberikan aku anak saat Allah tidak memberikan anak dari istri-istriku yang lain”.
Khadijah adalah sosok wanita pilihan yang Allah amanahkan untuk mendampingi Muhammad dalam menjalani tugasnya sebagai Rasul Allah.
Salah satu hikmah yang bisa kita petik dari kisah hidup khadijah, adalah keuletannya, kesungguhannya, kecerdasan dan ketelitiannya dalam menjalankan usaha perdagangan. Tetapi, semua usahanya itu tidaklah ia jadikan semata-mata untuk kesenangan yang bersifat keduniawian semata. Sebagaimana sabda Rasulullah, Khadijah dengan rela memberikan hartanya untuk kepentingan dakwah Rasulullah. Dan hal itu, Beliau lakukan sampai ajal menjemputnya.

Dan Allah memberikan pilihan bagi kaum wanita, apakah ia mau memilih sebagai pekerja, wanita karier, pengusaha, atau sebagai ibu rumah tangga.. Semua itu sama baiknya.
Selama ia menjaga kehormatannya, harga dirinya, dan taat pada aturan yang Allah tetapkan. Apapun pilihannya, Insya Allah akan bernilai pahala.
Dalam kisah Siti Khadijah, Allah telah mengabadikan teladan bagi kaum wanita…,
Khadijah, adalah wanita yang cerdas, ibu rumah tangga yang amanah, pendidik bagi anak-anaknya, pengusaha yang sukses, Istri seorang Nabi dan Rasul, dan pejuang di jalan Allah….
Dan tidaklah mungkin Allah jadikan khadijah sebagai teladan jika tidak mungkin untuk di teladani, karena pada dasarnya, kaum wanita…adalah kaum yang mampu melakukan semua itu…

Bagaimana bisa seperti khodijah..menjadi seperti ibuku (Sabar, Penyayang, adil, selalu mendahulukan anak2nya,teman dan pendidik yang baik untukku), seperti itu saja diri ini masih sangat jauh...Luar biasa ya, istri Rosulullaah yang satu ini..bahkan Allah pun menitipkan salam untuknya lewat malaikat jibril....
Ya Robb...aku bukanlah seperti khodijah, aku hanya wanita biasa yang ingin mendapatkan yang diluar kebiasaanku agar aku dapat belajar darinya dan membimbingku menjadi wanita yang lebih baik..!!!