Jumat, 25 Mei 2012

BERJUANGLAH

Perjuangan.....

Yah..perjuangan itu memang sulit..butuh pengorbanan extra ketika semua ikhtiar semaximal mungkin dijalankan...tenaga, waktu, pemikiran termasuk perasaan ketika harus mengahadapi banyak alasan yang tak diinginkan merujuk pada rasa tak kepedulian..atau jika berusaha berpositif thingking..mungkin yang mereka agendakan lebih penting....yah semua orang memiliki prioritas masing-masing dalam menentukan aktifitasnya dalam memenuhi kebutuhan diri maupun jama'ah....

Dan ketika kau merasakan bekerja sendirian...disitulah titik perjuangan yang kau bayar dengan pengorbanan...tak usang ditelan masa ketika tujuan atas perjuanganmu itu hanyalah untuk mendapat keridhoan dan balasan dari Sang Maha Adil... Allah SWT...
Ketika kau yakin kau tak sendirian maka kekuatan-Nya lah yang membantumu, memberi punggung yang kuat atas amanah yang sedang kau perjuangkan. Karena amanahmu adalah tanggung jawabmu di akhirat nanti. maka sungguh celaka jika kita termasuk orang-orang yang melalaikan amanah...karena amanah itu berat..bahkan gunungpun enggan diberi amanah.

Maka, "Berangkatlah kamu baik dengan rasa ringan maupun dengan rasa berat, dan berjihadlah dengan harta jiwamu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui." (QS. Attaubah : 41)

Kalimat itulah yang harus kau jadikan acuan ketika kau mulai lemah. Karena itu lebih baik bagimu...ringan maupun berat..semua mudah dimata Allah..maka berdo'alah dengan mengharap kemudahanNya selalu menyertaimu. Tak ada yang sulit ketika Allah berkehendak memudahkan..dan tak ada kemudahan tanpa kemudahan dariNya...maka BERJUANGLAH
::.....KEEP HAMASAH.........BISMILLAAH....!!!::

Minggu, 13 Mei 2012

...::Pemuda dan Bangsa Hari ini::...

Tidak hanya ide-ide liberal yang merusak sendi-sendi dasar Islam, tapi juga pengaruh negatif budaya, ekonomi, sosial, politik yang ditawarkan sistem demokrasi liberal. Begitu kuatnya gelombang informasi melalui media-media juga menambah kesumpekan kehidupan masyarakat muslim di Indonesia.
Budaya populer yang hedonistik dan konsumtif merajalela di setiap perilaku orang-orang Indonesia. Ditambah perilaku media massa yang ikut menampilkan sosok-sosok panutan yang mewakili gaya hidup hedonis dan konsumtif. Atas nama keuntungan materi, konser-konser musik yang menghabiskan miliaran rupiah pun digelar. Ini adalah cara efektif mengubah perilaku masyarakat dengan pemberian label moderen. Pendefinisian moderen pun menjadi tidak jelas. Moderen diartikan sebagai jika tidak mengikuti gaya rambut artis anu, maka tidak moderen. Jika tidak mengikuti gaya baju penyanyi anu, maka tidak moderen.
Selain itu, pornografi dan minuman keras yang semakin mudah didapat dan kian merusak alam pikir generasi muda, juga bagian dari efek negatif globalisasi. Sialnya, para wakil rakyat di Parlemen justru mengumbar aksi pornografi di tengah-tengah masyarakat. Video-video porno orang-orang terhormat itu juga tidak lepas dari perilaku politik Machiavelisme. Sangat mudah diterka jika penyebaran video cabul tersebut tidak lepas dari intrik politik untuk menjatuhkan seseorang.
Benturan budaya dan perilaku sosial ini yang menjadi pemicu aksi-aksi jalanan yang dilakukan oleh kelompok-kelompok umat Islam. Sementara negara merasa tidak perlu mengatasi masalah ini, karena berangkat dari filsafat liberalisme yang individualistik. Filsafat liberalisme mengajarkan bahwa individu manusia adalah bebas maka tidak perlu ada campur tangan negara. Makna bebas pun ditafsirkan secara serampangan, dan bertabrakan dengan hakikat yang menyatakan bahwa kebebasan seseorang dibatasi oleh kebebasan orang lain.
Dari segi politik dan hukum, negara lebih disibukkan dengan kasus-kasus korupsi yang dilakukan para penyelenggaranya. Sementara, masyarakat hanya bisa terhenyak menyaksikan perilaku mereka melalui media-media massa. Sejak awal reformasi, kita menyaksikan gerakan masyarakat di Indonesia terjadi begitu mudah. Pemicunya begitu beragam, namun bisa disimpulkan inti dari gerakan massa adalah ketidakpuasan masyarakat terhadap sesuatu.
Teori kesempatan politik terbuka ini membutuhkan banyak faktor, selain tentunya dukungan dari pemerintah. Faktor tersebut adalah mobilisasi struktur. Teori mobilisasi struktur ini menjelaskan bahwa gerakan sosial membutuhkan lembaga atau organisasi yang dapat dimobilisasi. Teori ini menekankan jika aktor mampu memobilisasi struktur organisasi maka gerakan sosial akan dianggap sukses. Bahkan, kelompok-kelompok minoritas mampu menguasai kelompok mayoritas karena adanya kekuatan-kekuatan modal. Istilah tirani minoritas menjadi adagium yang pas untuk menggambarkan kondisi sosial di Indonesia saat ini.
Kehadiran negara pun nihil ketika berhadapan dengan kepentingan dan suara-suara umat Islam. Tidak berlebihan jika mengatakan umat Islam tertindas, sementara negara berupaya meninabobokan mereka melalui pemikiran-pemikiran berbeda berbalut kajian limiah. Salah satu contohnya adalah dengan gencarnya pembuatan kurikulum pendidikan yang dirasuki pemikiran sekularisme, pluralisme dan liberalisme. Kondisi demikian tentunya menambah parah hubungan sosial muslim dengam muslim atau muslim dengan negara.
Inilah sebenarnya mengapa begitu sulitnya melawan kelompok-kelompok liberal karena mereka sudah masuk dalam level penyelenggara negara. Tentunya hal ini seiring berjalan dengan kuatnya dominasi barat atas Islam di berbagai belahan bumi ini. Secara teoritis, gerakan sosial dianggap sukses jika para pelopornya mampu menekankan pentingnya innovatice collective action. Inovasi aksi kolektif adalah pilihan-pilihan strategi aksi dalam mencapai tujuan gerakan sosial. Ada dua strategi besar dalam inovasi ini, yakni pertama, apakah agent atau aktor akan mempergunakan cara-cara kekerasan atau yang kedua aktor-aktor gerakan sosial mempergunakan di luar cara-cara kekerasan. Masyarakat pun semakin cerdas membaca perkembangan.
Lalu bagaimanakan peran kita sebagai pemuda muslim yang menjadi saksi atas Negara yang mulai tertindas perlahan karena perilaku bangsanya sendiri???.
Dimanakah pemuda islam yang didambakan sebagai agen perubahan ??
Dimanakah keberanian kita sebagai pemuda yang masih terlelap dengan keadaan negaranya yang sudah mulai jauh dari nilai-nilai moral??
Dimanakah para pemuda yang senantiasa menjadi garda terdepan layaknya para pemuda palestina yang berlomba-lomba berada di barisan depan setiap mereka berhadapan dengan para zionis… hanya pemuda-pemuda terbaiklah yang mampu berada di barisan paling depan..mereka adalah
" Yang terbaik penguasaan senjatanya, terbaik fisiknya, terbaik kondisi ruhiyahnya..."
"Yang ada di garis terdepan ini hanya para pemuda yang hafal Quran 30 juz, bertahun-tahun terbukti solat berjamaah di masjid terutama subuh.."
“Yang selalu bangun shalat tahajjud”
“Yang paling jauh dari maksiat dan yang paling menjalankan sunnah”
Karena Kualitas Ruhiyah yang Mutlak inilah mereka mampu menghadapi para zionis dan syahid dijalanNya.
Lalu Bagaimanakah Kita ???
Yah..pertanyaan itu hanya kalian yang bisa menjawab ..Apakah kita termasuk yang mengaku pemuda? Apakah kita termasuk yang terus senantiasa menjadi pemuda yang berada di barisan terdepan dalam menegakkan yang kebenaran diruang ketidakadilan dan kezhaliman?..
yang senantiasa, menjaga & meningkatkan kualitas ruhiyahnya agar senantiasa dicintai Robbnya?
dan Apakah kita pemuda yang peduli dalam mengambil sikap atas apa yang terjadi dengan bangsanya sendiri dari para kaum liberalis, kaum yang ingin terus menghancurkan islam lewat setiap sendi-sendi kehidupan kemarin, saat ini dan nanti….???
Apa yang kita dambakan selain memohon perlindungan, kekuatan dan pertolongan Allah.
Juga perbaikan diri atas amanah kita sebagai khalifah dimuka bumi dan Pemuda di Negaranya sendiri??
Wallohu’alam bisshowab..

Senin, 07 Mei 2012

Keniscayaan itu Atas izinMu

Ketika semua awal berujung pada pengakhiran..
Kuyakin ini semua yang terbaik atas izinMu...
Ketika Jiwa dan Raga ini bersimpuh pada semua do'a dan Harapan...
Yang kuingin hanyalah meniti jalan ini atas ridhoMu...
Ku tau kau sayang pada hambaMu....
Kau hanya ingin melihat, sejauh apa hambaMu meminta, memohon dan berharap...
Ketika semua terhenyut seperti diamnya malam....
Kau buktikan bahwa hambaMu tak sendirian...
Ada Engkau yang selalu ada dan tak pernah alfa memberi kekuatan..

Kealfaan adalah keniscayaan yang telah terjadi atas izinMu sebagai Ujian...
Walau terkadang ujianMu begitu menyesakkan dada ini....
Semoga KAU gantikan dengan perasaan yang lebih baik....
Menghela nafas panjang bersama sejuta asa dan harapan....
Menjauh tak berarti melupakan pengalaman dan berhenti berharap.....
Jika kau berkehendak maka pastikan terjadi...
Karna Keniscayaan itu Atas izinMu...
Semua Singgasana ini milikMu..
Hanya Engkau Yang berhak atas diri & semesta ini...
Dunia ini penuh dengan keindahan..
Namun kekal dalam keindahan bersamaMu yang kunantikan...
Fatamorgana Dunia ini sungguh melalaikan...
Dan kuberlindung dari semua kelalaian itu Hanya PadaMu...
Karena Keniscayaan itu Atas izinMu...

Kamis, 03 Mei 2012

Kurindu Ukhuwah Tak sebatas Amanah

Indahnya ukhuwah karena kita mencintai saudara kita melebihi cinta pada diri sendiri, indahnya ukhuwah yang terjalin tanpa ada rasa yang kita tujukan selain karena Allah...
Ukhuwah yang terjalin bukan karena kita masih dalam amanah yang mengharuskan kita untuk terus bertemu karena amanah kita. tapi pertemuan yang kita rindukan untuk saling berkumpul karena rindu akan indahnya kebersamaan dalam berbagi suka dan duka juga saling mengingatkan dalan kebaikan dan kesabaran.

Dihibur, disakiti, diperhatikan, dikecewakan, didengar dan diabaikan...Namun itu semua demi kemajuan dan perubahan..melebur dalam canda dan keseriusan..menanam benih kebersamaan, berkumpul, semua untuk mencapai kemaslahatan..Karena Perjuangan itu panjang walau terkadang melelahkan dengan segala kekurangan dan perbedaan....tapi kita tetap SATU. #everlastingmemoryinmylife
Al-Barra’ bin ‘Azib RA meriwayatkan dari Nabi saw, Beliau bersabda tentang orang-orang Anshar,
لَا يُحِبُّهُمْ إِلَّا مُؤْمِنٌ وَلَا يُبْغِضُهُمْ إِلَّا مُنَافِقٌ فَمَنْ أَحَبَّهُمْ أَحَبَّهُ اللَّهُ وَمَنْ أَبْغَضَهُمْ أَبْغَضَهُ اللَّهُ “Tidak ada yang mencintai mereka selain orang mukmin dan tidak ada yang membenci mereka selain orang munafiq. Siapa mencintai mereka Allah akan mencintainya dan siapa membencinya Allah akan murka kepadanya.” (Muttafaq Alaih).
Muadz meriwayatkan, aku mendengar Rasulullah saw bersabda; قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ الْمُتَحَابُّونَ فِي جَلَالِي لَهُمْ مَنَابِرُ مِنْ نُورٍ يَغْبِطُهُمْ النَّبِيُّونَ وَالشُّهَدَاءُ “Allah Azza wa Jalla berfirman, ‘Bagi orang-orang yang saling mencintai karena keagungan-Ku mimbar-mimbar dari cahaya dari cahaya yang membuat iri para nabi dan syuhada.” (Tirmidzi, hadits hasan).
Dr Yusuf Qaradhawi dalam bukunya Al Mujtama’ Al Islami mengatakan bahwa ukhuwah Islamiyah yang bercita-cita luhur itu mampu melahirkan al-ikhaa’ul Islami. Dan tujuan terpenting dari padanya adalah persamaan hak (al musaawah), saling membantu (at-ta’aawun), dan cinta kasih karena Allah (al hubb fillah)
Abu Idris Al-Khaulani RA bercerita;
دَخَلْتُ مَسْجِدَ دِمَشْقَ فَإِذَا فَتًى شَابٌّ بَرَّاقُ الثَّنَايَا وَإِذَا النَّاسُ مَعَهُ إِذَا اخْتَلَفُوا فِي شَيْءٍ أَسْنَدُوا إِلَيْهِ وَصَدَرُوا عَنْ قَوْلِهِ فَسَأَلْتُ عَنْهُ فَقِيلَ هَذَا مُعَاذُ بْنُ جَبَلٍ فَلَمَّا كَانَ الْغَدُ هَجَّرْتُ فَوَجَدْتُهُ قَدْ سَبَقَنِي بِالتَّهْجِيرِ وَوَجَدْتُهُ يُصَلِّي قَالَ فَانْتَظَرْتُهُ حَتَّى قَضَى صَلَاتَهُ ثُمَّ جِئْتُهُ مِنْ قِبَلِ وَجْهِهِ فَسَلَّمْتُ عَلَيْهِ ثُمَّ قُلْتُ وَاللَّهِ إِنِّي لَأُحِبُّكَ لِلَّهِ فَقَالَ أَللَّهِ فَقُلْتُ أَللَّهِ فَقَالَ أَللَّهِ فَقُلْتُ أَللَّهِ فَقَالَ أَللَّهِ فَقُلْتُ أَللَّهِ قَالَ فَأَخَذَ بِحُبْوَةِ رِدَائِي فَجَبَذَنِي إِلَيْهِ وَقَالَ أَبْشِرْ فَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ قَالَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى وَجَبَتْ مَحَبَّتِي لِلْمُتَحَابِّينَ فِيَّ وَالْمُتَجَالِسِينَ فِيَّ وَالْمُتَزَاوِرِينَ فِيَّ وَالْمُتَبَاذِلِينَ فِيَّ
“Aku pernah memasuki masjid Damaskus, ternyata di sana terdapat seorang pemuda dengan gigi yang putih dan orang-orang bersamanya. Jika mereka memperselisihkan sesuatu mereka mengandalkannya dan mengembalikannya kepada pendapatnya. Aku pun bertanya tentangnya dan dijawabnya bahwa dia Muadz bin Jabal. Esok harinya aku berangkat (ke masjid) pagi-pagi, ternyata ia telah mendahuluiku. Aku mendapatinya melakukan shalat. Ia mengatakan, aku pun menunggunya sampai ia menyelesaikan shalatnya. Setelah itu aku menemuinya dari depannya dan aku ucapkan salam kepadanya dan aku katakan, ‘Demi Allah, aku mencintaimu karena Allah’ Ia mengatakan, ‘Allah.’ Aku katakan, ‘Allah.’ Ia katakan, ‘Allah?’ Aku katakan, ‘Allah,’ Lalu ia memegang dada jubahku dan menarikku kepadanya dan berkata, ‘Berbahagialah karena aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Alah Tabaraka wa Ta’ala berfirman, ‘Orang-orang yang saling mencinta karena-Ku pasti mendapatkan kecintaan-Ku, yang bergaul karena-Ku, yang saling mengunjungi karena-Ku, dan yang saling berkorban karena-Ku.” (Hadits shahih riwayat Malik di Al-Muwattha’ dengan sanad shahih).
Abu Karimah Al-Miqdad bin Ma’di Karib RA meriwayatkan Nabi saw Beliau bersabda,
إِذَا أَحَبَّ الرَّجُلُ أَخَاهُ فَلْيُخْبِرْهُ أَنَّهُ يُحِبُّهُ
“Jika seseorang mencintai saudaranya hendaknya ia memberitahukan kepadanya bahwa dia mencintainya.”(Tirmidzi dan Abu Dawud, hadits hasan shahih).
Anas RA meriwayatkan bahwa,
أَنَّ رَجُلًا كَانَ عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَمَرَّ بِهِ رَجُلٌ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي لَأُحِبُّ هَذَا فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَعْلَمْتَهُ قَالَ لَا قَالَ أَعْلِمْهُ قَالَ فَلَحِقَهُ فَقَالَ إِنِّي أُحِبُّكَ فِي اللَّهِ فَقَالَ أَحَبَّكَ الَّذِي أَحْبَبْتَنِي لَهُ

“Seseorang berada di sisi Nabi SAW. Kemudian seseorang lewat dan berkata, ‘Ya Rasulullah, aku mencintai orang ini.’ Nabi bersabda kepadanya, ‘Apakah kamu sudah memberitahukan kepadanya?’ (Anas) berkata, lalu ia menyusulnya dan mengatakan, ‘Aku mencintaimu karena Allah.’ Orang itu menjawab, ‘Mudah-mudahan Allah mencintaimu sebagaimana kamu mencintaiku karena-Nya.” (Abu Dawud dengan sanad shahih).
Beberapa kekokohan ruh cinta karena Allah, yaitu dengan:

>Memberi tahu kepada al akh (saudara) yang dicintai.
Rasulullah bersabda: “Apabila seseorang mencintai saudaranya maka hendaklah ia memberi tahu kepadanya “ (HR Abu Daud dan Turmudzi)
>Memanjatkan doa untuknya dari kejauhan ketika mereka saling berpisah.
Diriwayatkan dari Umar Bin Khathab RA bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Aku minta izin (pamit) kepada Rasulullah untuk melaksanakan umrah”. Kemudian Rasulullah mengizinkan dan berkata ” Jangan lupa doa kan kami ” Lalu beliau mengatakan suatu kalimat yang menggembirakan ku bahwa aku mempunyai kebahagiaan dengan kalimat tersebut di dunia. Dalam suatu riwayat beliau berkata: “Kami mengiringi do’a wahai saudaraku”
>Bila berjumpa dengan al akh lain maka tunjukkanlah senyum kegembiraan dan muka manis. Rasulullah bersabda “Janganlah engkau meremehkan kebaikan apa saja (yang datangnya dari saudaramu). Dan jika engkau berjumpa saudaramu maka berikanlah dia senyum kegembiraan” (HR Muslim)

>Berjabat tangan bila bertemu. Rasulullah SAW menganjurkan umatnya bila bertemu dengan saudara-saudaranya agar cepat-cepatlah berjabat tangan. Hal di atas berdasarkan hadits yang diriwayatkan Abu Daud dari Barra, Bersabda Rasulullah SAW: “Tidak ada dua orang mukmin yang berjumpa lalu berjabatan tangan melainkan keduanya diampuni dosanya sebelum berpisah”.

Menyempatkan diri untuk mengunjungi saudaranya. Dalam kitabnya Al Muwathta, Imam Malik meriwayatkan: Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa, “Allah berfirman: Pasti akan mendapat cinta-Ku orang-orang yang mencintai karena Aku, dimana keduanya saling berkunjung karena Aku dan saling memberi karena Aku”.

>Menyampaikan ucapan selamat yang berkenaan dengan sukses yang dicapai saudaranya. Diriwayatkan oleh Anas bin Malik Ra bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa mengucapkan selamat kepada saudaranya ketika saudaranya mendapat kebahagiaan niscaya Allah menggembirakannya pada hari kiamat”. (HR Thabrani dalam Ma’jamush Shaghir) Contoh yang pernah diajarkan oleh Rasul adalah:
a. Berkenaan dengan kelahiran anak
b. Ketika datang dari medan jihad
c. Apabila kembali dari menunaikan haji
d. Bila ada yang menikah
e. Saat Iedul fitri

>Memberikan hadiah yang bersifat insidental.
Iman Dailami meriwayatkan dari Anas dan Marfu’ bahwa Rasulullah SAW bersabda “Hendaklah kalian saling memberikan hadiah karena hadiah itu dapat mewariskan rasa cinta dan menghilangkan kekotoran hati”.
>Menaruh perhatian terhadap keperluan saudaranya.
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Siapa yang meringankan beban penderitaan seorang mukmin di dunia pasti Allah akan meringankan beban penderitaannya di akhirat kelak. Siapa yang memudahkan orang yang dalam keadaan susah pasti Allah akan memudahkan urusannya di dunia dan akhirat. Siapa yang menutupi aib seorang muslim pasti Allah akan menutupi (aib nya) di dunia dan akhirat. Dan Allah akan selalu menolong hamba-Nya jika hamba tersebut menolong saudaranya.” (HR Muslim)
>Menegakkan hak-hak ukhuwah saudaranya. Dalam rangka mempererat ukhuwah maka adalah wajib bagi al akh untuk menunaikan hak-hak yang dimiliki al akh lain, seperti menjenguk saudaranya yang lain bila sakit, mendo’akan bila bersin, dan menolong bila teraniaya (dizhalimi).
Allah SWT tidak mengaruniakan rasa cinta semata-mata, tetapi Allah juga mengaruniakan ‘hukum’ cinta yang mesti dipatuhi demi mencapai maksud penciptaannya. Dengan ‘hukum’ itu, Allah mengatur agar cinta senantiasa selamat dan menyelamatkan. Begitulah cinta dalam Islam, ia mempunyai kaidah dan peraturan demi menjaga kemurnian dan kesuciannya.
Tentang Cinta itu sendiri, Rasulullah dalam sabdanya menegaskan bahwa tidak beriman seseorang sebelum Allah dan Rasul-Nya lebih dicintai daripada selain keduanya. Al Ghazali berkata: “Cinta adalah inti keberagamaan. Ia adalah awal dan juga akhir dari perjalanan kita. Kalaupun ada maqam yang harus dilewati seorang sufi sebelum cinta, maqam itu hanyalah pengantar ke arah cinta dan bila ada maqam-maqam sesudah cinta, maqam itu hanyalah akibat dari cinta saja.”

Salam Ukhuwah...Miss You All coz Allah..uhibbukum fillaah lillaah (^__^)//

Selasa, 01 Mei 2012

HADAPILAH - Shoutul Harokah


walau terang mencegah....
walau mentari kan membakar..
jangan letih menapaki kehidupan
ujian bagaikan garis sinar sang surya
hadir kedunia bersama berjuta karunia
janganlah lah bertekuk lutut dalam peluh dan putus asa
janganlah bersimpuh dihadapan luka..
hadapilah segala tantangan..sambutlah harimu dengan suka cita
hadapilah segala ujian dalam kesulitan pasti ada kemudahan....

.......::Jika Rindu::......

Heart beats fast
Colors and promises
How to be brave
How can I love when I'm afraid to fall
But watching you stand alone
All of my doubt suddenly goes away somehow
And all along I believed I would find you
Time has brought your heart to me
One step closer


Tak pernah terfikirkan dan terbayangkan...
Sepenuh hati yang dirasa ketika merindu
Seutuh gejolak membakar hati
Seperti cahaya hadirnya di duniaku
Seperti ribuan bintang yang menghujam jantungku..
Cukup didalam do'a ku persembahkan
Jika memang Allah mengizinkan lagi..
Saat yang diharapkan datang itu menyapa kembali...
Mungkinkah kan ada kepastian dalam semua pilihan yang nyata...
Biarlah Allah menjadi sebaik-baik penjaga...
Atas semua do'a dan asa....
Ya Robb..Kutitipkan apa yang Engkau titipkan padaku..
hingga kurasa mampu menjaganya kembali..