Sebuah kenyataan tiap peristiwa yang kita lalui kan terukir dan menjadi pelajaran berharga menuju proses yang Terbaik.
Sabtu, 20 November 2010
Dag-Dig dug...jatoh bunyinya kedebug...
Ya..hari-hari yang kunanti untuk sebuah perjuangan bertahu-tahun kuliah akhirnya tiba....benakku dihadapkan dengan begitu bnayak pilihan yang sangaaaaat buanyak..mungkin karena sifatku yg sampai saat ini masih saja santai. Semua ku jalani dengan ada apanya bukan apa adanya...haaha...lega bercampur cemas...gmn rasanya tuh??yah pokoknya gitu deh...dengan penuh pertimbangan dan masukan akhirnya aku memilih ini. tak taunya..oh My God...susah-susah gampang gmnaaaaa gtu....hee...mpe detik ini aja aku masih menunggu seseorang yang berjanji akan membantuku mnyelesaikan ini...tapi batang hidungnya belum kelihatan...jangan-jangan lupa..huuuzz suudzon aja aku ini....abizzz..dah 30 menit dari waktu yang disepakati....kmna ya tu orang....mudah-mudahan dy bs...."Kuyakinkan diriku, apapaun yang terjadi, it's gonna be ok...!...santai ja...tetap fokus pada apa yang diniatkan...huuuft..gregetan neh kaya sherina, tapi serius holidah juga manusia...menunggu adalah hal yang mneyebalkan bagiku, mungkin karena aku sering ditungguin orang x..jadi makan tuh rasanya menunggu...hohoho.=p....mana sih tu orang dah jam segini blm nongol juga..
Kebutuhan akan sebuah tujuan
Hari ini kembali kuterusik dengan permasalahan da’wah yang tak kunjung selesai entah apa alasan yang tepat jika harus memulai lagi.yah..hari ini aku mendengar kembali sebuah ungkapan orang yang mungkin sebenarnya peduli akan sebuah gerakan da’wah yang aplikatif bukan sekedar teori yang seharusnya terjadi. Namun inilah realita,,kutemukan masih banyak perbedaan antara saudara yang satu dengan yang lain menyangkut dengan arti pemikiran dan mungkin kata da’wah itu sendiri. Dimana masih banyak Perbedaan fiqrah ataupun jama’ah yang membatasi pergerakan da’wah dan kebutuhan akan da’wah yang sesungguhnya . Nyatanya semua berjalan tanpa strategi yang pasti dan baik. Hanya memikirkan ketakutan –ketakutan yang seharusnya menjadi sebuah kekuatan unutuk bersatu menjadi pergerakan da’wah yang komprehensif. Apalah arti kata saudara seiman jika masih merasa ada perbedaan yang sangat jauh. Padahal Allah sudah menetapkan apa yang menjadi pilihan umatnya biarlah menjadi urusan Allah. Namun dampak semua perbedaan itu sangatlah mempengaruhi yang lain. Tidakkah kita berfikir, kita termasuk yamg menzholimi perasaan orang lain jika diperlakukan tidak seperti saudara seiman..melainkan musuh yang harus diperangi dan dihalangi jika masuk dalam sebuah jama’ah…..dan bagi yang lain yang tadinya mereka ingin memperjuangkan adanya pergerakan da’wah dan membantu didalmnya menjadi enggan untuk berada didalmnya..yang ada hanya rasa kecewa dan berprasngka kurang baik didalmnya. Apakah ini yang harus kita perjuangkan…ataukah kita redam perbedaan yang ada dan satukan tujuan hanya untuk Meraih Ridho ilahi yang nothing tulus….Mungkin tak pantas diriku yang masih belum tau banyak ilmu dan pengalaman ini mengungkapakan paparan diatas tentang arti da’wah yang sesungguhnya.. namun itulah yang ada dibenakku saat ini.
Langganan:
Komentar (Atom)